Dukung Gedor Horti, BPP Lampung Latih KWT Liman Benawi

By Admin


nusakini.com -  30 orang perwakilan Kelompok Wanita Tani dari berbagai desa yang tergabung dalam KWT Bina Pertani, desa Liman Benawi Kab Lampung Tengah mengikuti pelatihan tematik budidaya cabai merah yang dilaksanakan oleh Balai Pelatihan Pertanian Lampung pada Selasa, (19/2).

Pelatihan tematik budidaya cabe merah ini dilaksanakan agar para petani mampu menerapkan teknik budidaya cabai sehingga produktivitas dan mutunya dapat meningkat.

Dan ini sejalan dengan program utama Kementerian Pertanian yang dicanangkan Menteri Syahrul Yasin Limpo (SYL) yaitu Gerakan Dorong Produksi, Ekspor dan Ramah Lingkungan Hortikultura (Gedor Horti). 

Saat ini cabai merah merupakan salah satu tanaman hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dan mampu meningkatkan taraf hidup petani. 

Dadan Sunarsa, Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung mengatakan pelatihan yang dilaksanakan selama 3 hari ini sangat perlu bagi kelompok tani. Karena cabai merah termasuk tanaman hortikultura yang mempunyai pasaran yang baik di dalam negeri maupusn luar negeri.

“Meskipun dari KWT tapi kalau produksinya baik dan kualitas hasilnya bagus bisa mendunia. Dan setelah berlatih nanti harus menjadi contoh bagi KWT-KWT lain bagaimana memanfaatkan pekarangan untuk mempriduksi cabai” tuturnya. 

Saat ini Petani kerap dihadapi dengan masalah hama penyakit, sehingga diperlukan teknologi dan pelatihan yang dapat mengantisipasi serangan hama penyakit pada cabai merah. “Harus ada pemecahan masalah, terutama masalah hama dan serangan ulat. Di pelatihan ini ibu-ibu bisa belajar dan perhatikan bagaimana menanggulangi hama dan penyakit, kedepan KWT di Bina Pertani ini semakin mahir lagi dalam penanganan masalah serangan hama”, tegas Dadan Sunarsa. 

Lebih lanjut Dadan Sunarsa juga menyampaikan billamana harga cabe jatuh bagaimana mensiasati agar dijadikan nilai tambah, menjual dengan harga tinggi dan juga mampu mengembangkan hasil olahannya. “Di musim hujan harga cabai merah cenderung melambung, nh pada masa ini Ibu-Ibu harus pintar bagaimana mensiasati agar menjadi nilai tambah, kembangkan olahannya seperti manisan cabai, dll. Ini yang harus banyak dipelajari oleh KWT terutama bagi KWT yang milenial. Apalagi Kampung liman benawi ini telah menjadi desa agrowisata, desa edukasi dalam memanfaatkan pekarangan untuk budidaya hortikultura. ” ungkapnya. 

Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura, Kab Lampung Tengah, Edi Daryanto yang turut hadir juga menyampaikan pesan dalam sambutannya “jadikan pelatihan ini sebagai berkah untuk ibu-ibu. Cabe ini menjadi budidaya yang sexy karena harganya mahal. Pelatihan ini harus menjadi perhatian dan dikuasai betul-betul, merawat cabe ibarat seperti merawat bayi dan ini menjadi tantangan. Kalau mau maju harus berani terima tantangan. Jika ini berhasil maka KWT Bina Pertani bisa menjadi pilot project oleh KWT yang lain”, tegasnya. (Cha)