Dukung Kostratani Dan Gratieks, Petani Milenial Di Seputih Raman Dilatih Kendalikan Hama Wereng

By Admin


nusakini.com - Lampung Tengah-Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung gelar Pelatihan Tematik Budidaya Padi dalam rangka mendukung program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani). Kostratani merupakan salah satu program utama Kementerian Pertanian yang digagas oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Mentan SYL selalu menegaskan hadirnya Kostratani dibuat untuk mengoptimalkan tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam menggerakan pembangunan pertanian di kecamatan. 

Untuk itulah Kementerian Pertanian melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bapeltan Lampung bekerjasama melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Dinas/Instansi terkait yang ada di Kabupaten dan Kecamatan di Provinsi Lampung, yang kemudian dilaksanakan pelatihan ini. Pelatihan yang dilaksanakan selama 3 hari ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi petani milenial agar mampu meningkatkan produksi komoditas padi. 

Dadan Sunarsa yang hadir memberikan arahan saat pembukaan Pelatihan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Seputih Raman, Rabu (19/2) menyampaikan agar pelatihan ini diikuti dengan baik, karena tematik yang diberikan tentang mengendalikan hama wereng yang sudah sangat mengganggu. “Pelatihan ini bisa menjadi pilot project pengendalian hama wereng. Hati-hati dengan penggunaan pestisida dosis tinggi, upayakan selalu menggunakan pupuk organik. Setelah pelatihan ini saya berharap yang biasa produksi 6,2 ton/ha minimal produksi berikutnya sama. Lebih bagus kalau menjadi 10 ton/ha”, kata Dadan.

Lebih lanjut disampaikan Dadan Sunarsa, kegiatan Penyuluh saat ini sangat disupport oleh Kementerian Pertanian. Salah satunya yaitu program Kostratani. “Dengan adanya program optimalisasi BPP melalui Kostratani, seluruh unsur insan pertanian baik penyuluh, pengusaha, petani harus mulai berpikir maju, mandiri dan modern. Optimalkan memanfaatkan IT untuk peningkatan hasil-hasil pertanian, hingga dapat mencukupi pangan bagi rakyat Indonesia bahkan dapat meningkatkan komoditas ekspor, terbangunnya komitmen penyuluh, petani masing-masing kabupaten secara maju, mandiri, dan modern”, ujarnya.

Dadan juga menegaskan 30 orang petani milenial yang dilatih ini diharapkan bisa memberikan contoh kepada petani-petani lainnya dan bersama-sama bisa mensukseskan program-program utama Pemerintah. Peningkatan 3 kali lipat Ekspor yang menjadi salah satu program utama Kementan juga menjadi target. “Kalau sudah bisa kendalikan hama wereng produksi akan meningkat, otomatis target 3 kali lipat ekspor akan tercapai. Kalian juga harus tau syarat-syarat ekspor seperti apa. Petani yang kompeten, kreatif, dan berwawasan gobal akan mendukung tercapainya swasembada pangan dan otomatis kesejahteraan petani juga akan meningkat”, tegas Dadan. (cha)