Mendadak Jadi Pemain Barongsai, Ganjar Minta Angpao Wawali

By Abdi Satria


nusakini.com-Semarang-Penampilan barongsai saat perayaan Imlek mungkin hal yang biasa. Tapi bagaimana jika salah satu pemainnya adalah gubernur? 

Bukan tidak mungkin karena Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuktikannya saat menghadiri perayaan Imlek di Kelenteng Sam Poo Kong Kota Semarang, Sabtu (25/1). Dia berhasil membuat ribuan warga tergelak dengan polahnya memainkan kesenian khas Negeri Tirai Bambu itu. Awalnya, Ganjar hanya berdiri menyaksikan atraksi barongsai. Namun tiba-tiba dia bergerak maju kemudian meminjam kepala barongsai dari pemainnya.

Alhasil, Ganjar yang memainkan barongsai berwarna hitam itu, melenggak-lenggok bak pemain profesional. Goyangannya cukup luwes dan membuat para pejabat langsung berdiri sambil tepuk tangan.

Moment itu tak disia-siakan Ganjar. Ia pun langsung menuju ke tenda VIP sambil membuka mulut barongsai di hadapan para pejabat, salah satunya Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu. Tujuannya, meminta angpao.

“Tibake angel (ternyata sulit), sing marakke ewer-ewer ora ketok (yang membuat bisa membuka mulutnya ndak kelihatan). Saya tadi bingung gimana cara memainkan agar mulutnya terbuka dan matanya berkedip,” kata Ganjar ditemui usai acara.

Meski hanya sebentar, namun orang nomor satu di Jateng ini menyadari, bermain barongsai tidaklah semudah seperti yang terlihat. Butuh skill dan kekompakan agar menghasilkan pertunjukan menarik.

Ganjar awalnya kaget saat pemain bagian belakang memegang pinggangnya. Setelah itu dia sadar, pemain belakang itu siap mengangkat Ganjar untuk mempertunjukkan atraksi menarik.

“Ternyata itu agar siap untuk mengangkat sebagai bentuk atraksi. Ya aku ora bisa (ya saya tidak bisa). Sing tak tunggu angpaone (yang saya tunggu angpaonya), sayang ndak dapat,” ujarnya sambil tergelak.

Gubernur mengatakan, kekayaan budaya dari agama, suku, ras dan golongan di Indonesia sangat berlimpah. Setiap mereka, memiliki tradisi, seni dan budaya menarik.

“Seperti saat Imlek ini, ditunjukkan seni budaya dari Tionghoa yang disambut meriah masyarakat. Ini bagian dari kekayaan kita yang harus kita rawat dan lestarikan,” tambah mantan anggota DPR RI ini.

Pertunjukan-pertunjukan semacam ini, lanjut dia, harus dilestarikan bahkan dikembangkan. Sehingga, menjadi magnet bagi para wisatawan untuk berkunjung.

“Sam Poo Kong saja setiap tahun sekarang 900.000 wisatawan berkunjung, 100.000-nya adalah wisatawan asing. Mudah-mudahan semua bisa merawat dengan baik,” pungkas Ganjar.

Sementara itu, Ketua Yayasan Sam Poo Kong, Mulyadi Setiakusuma mengatakan, perayaan Imlek menjadi salah satu agenda rutin yang digelar di kelenteng itu. Bukan untuk kegiatan ritual peribadatan, namun lebih sebagai pesta budaya.

“Karena Imlek adalah milik kita semuanya. Semoga dengan kegiatan ini, masyarakat semakin erat bersatu untuk mewujudkan Indonesia maju,” ucap Mulyadi.

Perayaan Imlek 2571 tahun 2020 di Sam Poo Kong berlangsung meriah. Ribuan orang hadir untuk menikmati beragam pementasan di kelenteng yang terletak di Jalan Simongan Kota Semarang itu. Selain beragam kesenian khas Tionghoa, acara semakin meriah dengan penampilan penyanyi nasional, Denada. (p/ab)