nusakini.com--Decak kagum dan tepuk tangan terus menggema di kantor Walikota San Polo D'Enza di propinsi Reggio Emilia, Italia pada Kamis malam (21/09). Beberapa ruangan di kantor Walikota yang berada dalam sebuah kastil abad pertengahan ini disulap menjadi catwalk untuk peragaan busana Indonesia malam itu. 

Sekitar 400 orang pengunjung mulai dari anak-anak hingga orang tua dengan penuh antusias datang dari berbagai penjuru kota tua ini, maupun dari kota-kota lainnya. Sebagian dari mereka bahkan harus rela berdiri menonton pertunjukan dari layar yang dipasang di halaman kastil, sekalipun di tengah dinginnya malam yang menusuk di masa menjelang musim gugur. 

Adalah Batik Chic dengan perancang kenamaan Indonesia, Novita Yunus yang menampilkan koleksi terbarunya dengan tema Batik Jambi dan Eco Fashion Bumi Langit. Pameran ini merupakan kali ketiga bagi Batik Chic untuk tampil di Italia. Bekerja sama dengan KBRI Roma, Batik Chic kali ini akan tampil di kota San Polo D'Enza, Florence dan Roma. 

Acara ini dibuka oleh Walikota San Polo D'Enza, Mirca Carletti, yang menyatakan kegembiraannya atas kehadiran Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani yang membawa misi budaya melalui peragaan busana batik ke kota ini. Ia mengagumi keberagaman yang menjadi kekayaan Indonesia, dan melihat pertunjukan pada malam itu sangat bermakna karena bertepatan dengan hari perdamaian internasional yang diperingati setiap tanggal 21 September. 

Duta Besar Esti Andayani malam itu tampil elegan mengenakan batik motif Papua. Ia menyampaikan harapannya agar peragaan busana batik sebagai warisan budaya Indonesia yang juga dapat dipakai pada berbagai kesempatan ini dapat semakin memperluas pemahaman masyarakat Italia mengenai Indonesia. Lebih lanjut, ia meyakini bahwa melalui promosi ini masyarakat Italia semakin tertarik untuk berkunjung maupun berbisnis dengan Indonesia. 

Selain peragaan busana batik, ada pula penari Ade Dyah yang datang dari kota Milan dan membawakan tarian Kebyar Serimpi dan Kuda-kuda dari Yogyakarta. Di sela peragaan busana, Charles Hutapea, seorang diplomat dari KBRI Roma juga memainkan lagu "We are the World" dengan soprano saxophone yang menambah hangatnya suasana. 

Acara ini terselenggara berkat kerja keras dari seorang WNI yang tinggal di kota San Polo D'Enza, Eny Sariyati Thalib dan penata rambut Italia, Alberto Solimei. Para model adalah remaja setempat yang sebagian besar merupakan model profesional. Mereka tampil cantik dan memukau para hadirin karena berhasil membawakan koleksi pakaian yang terlihat etnik namun dapat digunakan dalam keseharian. 

Tak ketinggalan, masyarakat Indonesia dari wilayah sekitar maupun dari kota Genoa dan Rimini yang berjarak ratusan kilo meter hadir dan bekerja sama memasak penganan Indonesia seperti nasi goreng dan kue dadar gulung untuk disuguhkan kepada para tamu. 

Kota San Polo D'Enza terletak di propinsi Reggio Emilia (di Italia bagian utara) yang terkenal dengan produk pertanian, khususnya keju. Sebelumnya, pada hari yang sama Duta Besar Esti Andayani bersama rombongan Batik Chic diundang untuk mengunjungi pabrik keju setempat dan melihat proses pembuatan keju parmesan yang memadukan warisan kuliner Italia dengan teknologi industri maju hingga terkenal ke berbagai penjuru dunia.

Kota tua San Polo D'Enza memiliki area perbukitan dan hamparan ladang yang dilalui oleh Sungai Enza yang mengalir dan menjadi sumber air bagi warganya. Minimnya curah hujan beberapa bulan terakhir menyebabkan sungai ini terlihat kering, walaupun kini mulai sering turun hujan. 

Kegiatan promosi Indonesia ini merupakan bagian dari Pekan Budaya Indonesia di Italia (la Settimana Cultura Indonesiana) tanggal 21 s.d. 29 September 2017, yang dilaksanakan oleh KBRI Roma bekerja sama dengan berbagai pihak di Reggio Emilia, Florence, Rimini, Roma dan Brescia. Selain memperkenalkan budaya Indonesia, rangkaian kegiatan ini juga ditujukan untuk memberikan ruang bagi pelaku industri kreatif Indonesia di bidang fesyen, film maupun seni musik untuk memperluas jejaring ke Italia. (p/ab)