Peringati Hardiknas, Perpustakaan Pungkas Tri Baruno Kemenpora Gelar Bincang Literasi “Belajar, Bertumbuh, dan Bermanfaat”
By Admin
nusakini.com, Jakarta: Perpustakaan Pungkas Tri Baruno Kemenpora RI menggelar Bincang Literasi dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024, Selasa (7/5) pagi.
Acara yang menghadirkan narasumber pendidik dan penggiat literasi Palupi Mutasih ini mengambil tema “Belajar, Bertumbuh, dan Bermanfaat,” dengan mengulas tata cara pendidikan anak yang efektif dan menggembirakan di era kekinian.
Diikuti puluhan peserta yang terdiri pegawai Kemenpora, kegiatan ini berlangsung semarak penuh kegembiraan karena materi dibawakan secara interaktif dengan bernyanyi dan pembacaan cerita.
Kepala Perpustakaan Pungkas Tri Baruno Khanif Idris menjelaskan, Bincang Literasi ini merupakan edisi keenam yang digelar. Kali ini dalam rangka memperingati Hardiknas 2024, dengan narasumber kompeten di bidang pendidikan anak-anak.
“Semoga forum hari ini menyadarkan kembali kepada kita bahwa kita adalah guru pertama untuk anak-anak kita,” harap Khanif yang membuka kegiatan dengan sajak buah karya Sapardi Djoko Damono.
Puluhan peserta yang terdiri dari para pegawai Kemenpora mengikuti Bincang Literasi dengan penuh antusias. Apalagi Palupi Mutiasih selaku narasumber menyajikan materinya secara interaktif dan riang gembira, salah satunya mengajarkan kepada para peserta bagaimana membacakan cerita yang menyenangkan.
Penulis cerita anak-anak ini memaparkan perihal bagaimana memberikan pendidikan kepada anak-anak yang bukan hanya efektif, melainkan memberikan kesan dan kenangan yang menggembirakan. Sehingga akan terus terkenang dan tertanam dalam memori anak-anak hingga mereka beranjak dewasa.
“Mungkin pada saat anak mengenal rumus, rumus itu tidak selamanya dipakai dalam dunianya mereka. Tetapi kenangan semasa belajar itu pasti akan diingat walaupun mereka sudah beranjak dewasa,” jelas perempuan yang pernah mengikuti program Pemuda Pelopor Kemenpora RI di 2019 ini.
Kata Palupi, menciptakan suasana belajar yang menggembirakan bisa melalui beragam cara disesuaikan dengan tingkatan usianya. Serta dengan menyesuaikan gaya belajar masing-masing. Misalnya melalui pembacaan cerita atau melalui nyanyian.
“Karena pendidikan itu adalah upaya sadar untuk menggembirakan dan memberdayakan,” sebutnya.
Lebih lanjut pendidikan dianalogikan dengan pertumbuhan sebuah pohon. Pendidikan adalah melayani dan menutrisi sebuah pohon yang tumbuh tanpa memaksanya, karena setiap pohon punya kecepatan tumbuh masing-masing.
“Sama dengan pendidikan juga, kita tidak bisa memaksakan sebuah pendidikan itu bisa membentuk anak bisa menjadi cemerlang dalam sekejap. Tetapi bisa dimaksimalkan agar dia bisa mencapai kecemerlangannya atau mencapai cahayanya dengan stimulasi terbaik,” terang awardee LPDP 2018 ini. (pr/or)