IPW: Fungsi Tak Jelas, Satgas Anti Mafia Bola Sebaiknya Dibubarkan Saja

By Abdi Satria


Neta Pane (Ketua Presidum IPW)

nusakini.com-Jakarta-Keberadaan Satgas Anti Mafia Bola bentukan Mabes Polri makin tak jelas fungsinya dan sebaiknya dibubarkan saja. Sebab kasus Iwan Budianto yang ditangani Satgas hingga kini tidak berujung, bahkan Iwan Budianto menjadi ketua panpel  Piala Dunia U20.

Dari data yang diperoleh Indonesia Police Watch (IPW), rekan Iwan Budianto, Joko Driyono yang divonis 1,5 tahun penjara karena terbukti menghilangkan barang bukti dalam kasus pengaturan skor, akan bebas bersyarat pada Senin 23 Maret 2020 ini.

Joko ditahan Satgas Anti Mafia Bola dan kemudian divonis pengadilan pada 23 Juli 2019. Saat itu, selain memeriksa Joko, Satgas juga memeriksa sejumlah tokoh sepak bola nasional, di antaranya Iwan Budianto.

Selain itu Satgas AntiMafia Bola menyatakan, akan melanjutkan kasus yang melibatkan VW, karena ybs adalah gembong atur mengatur skor dan atur mengatur siapa yang akan lolos promosi dan degradasi.

Saat ini VW sedang tersandung kasus PDAM di Sidoarjo. "IPW mendesak Satgas menuntaskan pemeriksaan VW, agar semua kasus yang menyangkut, Iwan Budianto, Haruna Sumitro, Pieter Tanuri dan lain-lain bisa terungkap dan sepakbola nasional bersih dari aksi mafia bola," tegas Neta Pane, Ketua Presidium IPW dala rilisnya ke nusakini.com, Minggu (22/3).

Tapi, menurut Neta, harapan itu tampaknya sulit terwujud karena Ketua Umum PSSI Iwan Bule sudah mengangkat Iwan Budianto sebagai Event Organizer Piala Dunia U-20 di Jakarta pada 2021.

Pengangkatan Iwan Budianto itu dinyatakan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, di sela-sela Rapat Koordinasi dengan Menpora Zainudin Amali pada 10 Maret 2020. Padahal jauh sebelumnya, pada 16 Februari 2019, Ketua Satgas Antimafia Bola Brigjen Hendro Pandowo menyatakan, pihaknya masih memproses kasus pengaturan skor atau match fixing yang diduga melibatkan Iwan Budianto.

Saat itu, Hendro enggan berbicara banyak soal pemeriksaan Iwan Budianto, terkait laporan Mantan Manajer Tim Perseba Super Bangkalan, Imron Abdul Fattah, awal Januari 2019 lalu itu.

Setahun setelah berlalu, ternyata Satgas hanya menjerat Joko Driyono. Ironisnya, menjelang bebas bersyaratnya Joko, figur figur yang pernah diperiksa Satgas kini memegang posisi penting di sepakbola nasional. IPW mempertanyakan alasan Satgas Antimafia Bola mempetieskan kasus ini dan membiarkan para terperiksa menduduki posisi penting di sepakbola nasional. IPW juga mempertanyakan kelanjutan kasus mafia bola dan belum ditetapkannya para terperiksa, seperti Iwan Budianto sebagai tersangka. Padahal, kasus yang menjeratnya sudah lama naik ke tahap penyidikan. Malah kini Iwan diangkat menjadi event organizer Piala Dunia U20.(r/ab)