Kemenag: Mahasiswa PTKIN Harus Pimpin Wacana Kegamaan Moderat

By Abdi Satria


nusakini.com-Kediri -Kasubdit Sarana, Prasarana dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam, Kemenag Ruchman Basori mengingatkan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) untuk menempa diri sehingga bisa memimpin diskursus keagamaan yang moderat.  

Pesan ini disampaikan Ruchman saat menjadi pembicara pada Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) bagi mahasiswa baru IAIN Kediri. Di hadapan 3.000 mahasiswa baru, mantan Ketua I Senat Mahasiswa IAIN Walisongo meminta mereka menjadi pribadi yang cerdas dan kritis atas fenomena sosial kebangsaan.  

“Anda yang akan memimpin wacana keagamaan, bukan mereka-mereka yang hanya berbekal semangat tetapi pemahaman agama terbatas,” katanya di Kediri, Rabu (21/08). 

“Media sosial sebagai wahana desiminasi paham-paham keagamaan harus diisi oleh mahasiswa dan civitas akademika PTKI, agar tidak didominasi oleh kelompok yang sering melakukan ujara kebencian dan truth claim keagaamaan,” lanjut Alumni PP. Al Falah Sokaraja Banyumas ini. 

Ruchman percaya, mahasiswa IAIN Kediri yang rata-rata berasal dari pesantren dengan basis kitab kuning yang memadahi akan tumbuh menjadi pemimpin keagamaan yang otoritatif. 

Wahidul Anam Wakil Rektor Biang Kemahasiswaan dan Kerjasama mengatakan PBAK Tahun Akademik 2019/2020 didesain secara sistematis agar mahasiswa mengenal dengan baik tradisi keilmuan yang mengusung pesan-pesan moderasi. 

“IAIN adalah kampus yang akan melahirkan sosok yang luas beragamanya dan terbuka menerima perbedaan”. 

“Moderasi beragama menjadi kata kunci pengembangan kemahasiswaan di kampus IAIN Kediri. Pinter keilmuannya saja tidak cukup tapi harus moderat pemahamannya," kata Alumni UIN Malang ini. 

PBAK diselengarakan dari 19-22 Agustus 2019. Nampak hadir, Wakil Rektor II Munifah, Kepala Biro AUAK Barnoto, Dosen, Pimpinan Organisasi Kemahasiswaan, dan sejumlah civitas akademika lainnya.(p/ab)