Kemenpora Adakan Sosialisasi Tentang Akuntabilitas Barang/Jasa dan Keuangan untuk Induk Cabang Olahraga

By Admin

nusakini.com-- Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana beserta perangkatnya mengadakan rapat sosialisasi kepada induk organisasi cabang olahraga tentang peningkatan akuntabilitas pengadaan barang/jasa dan penggunaan keuangan, di Ruang Rapat Lantai 3, Graha Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (18/4). 

Rapat diikuti seluruh cabor khususnya yang menangani keuangan dan dalam kesempatan ini dihadirkan narasumber dari BPKP, LKPP, serta Kejaksaan Agung RI. Sesuai Perpres No 95 Tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON), maka sekarang penyaluran dana keuangan APBN langsung dari pemerintah dalam hal ini Kemenpora kepada induk organisasi cabang olahraga. 

Dengan perubahan tersebut maka pola pelaporan keuangan juga menuntut kemampuan dari SDM di induk cabor dalam hal akuntabilitas keuangan, baik mulai pembuatan proposal, realisasi, dan laporan pertanggungjawaban.  

"Hari ini kita adakan sosialisasi kepada seluruh induk organisasi cabang olahraga tentang pengadaan barang/jasa dan penggunaan keuangan. Dari sini diharapkan akuntabilitas pelaporan keuangan semakin meningkat sebagaimana salah satu pencanangan Asian Games dan Asian Para Games untuk sukses administrasi," jelas Mulyana. 

Berbicara tentang sukses administrasi maka harus diawali dari kemampuan SDM di cabor, harus ada konsentrasi siapa yang menangani prestasi dan siapa yang bertugas menangani administrasi keuangan. Langkah konkrit yang segera diambil adalah monitoring bersama instansi terkait dan memberikan pendidikan dan pelatihan (diklat) atau bimbingan teknis (bimtek) dengan nara sumber yang kompeten dari BPK, Kemenkeu, BPKP, dan LKPP. 

"Tindak lanjut setelah ini akan dibentuk tim monitoring bersama instansi terkait untuk melihat sejauh mana penggunaan anggaran keuangan sampai saat ini. Kedua dibuka semacam kelas baru untuk diklat/bimtek khusus untuk SDM yang menangani keuangan di induk organisasi cabang olahraga sehingga ada peningkatan signifikan perihal akuntabilitas keuangan," tambahnya. (p/ab)