Komitmen Indonesia Menjaga Perdamaian telah Diakui Dunia Internasional

By Abdi Satria


nusakini.com-Beirut-Perhatian ratusan hadirin tersedot oleh penampilan seni budaya Indonesia yang dipersembahkan pada Kegiatan Resepsi Diplomatik KBRI Beirut, Senin malam waktu setempat di Hotel Phoenicia, Lebanon. Lima pesilat dengan semangatnya memperagakan gerakan-gerakan yang indah namun bertenaga membuat decak kagum para penonton yang menikmatinya.

Selain itu, tarian dari Aceh alias tari saman yang dipersembahkan mahasiswa turut memeriahkan suasana. Kekompakan, kecepatan gerakan dan keakuratan gerak tubuh dan semangat para penari menjadi andalan penampilan seninya dan membuat para penonton terpukau dg keahlian penari dalam memainkan tarian yg merupakan warisan budaya leluhur Indonesia. 

Tidak kalah semaraknya, penampilan rampak gendang, angklung yang dikombinasikan secara apik dengan alunan band dari anggota TNI yang tergabung dalam MTF-UNIFIL KRI Sultan Hasanuddin 366 juga menjadikan puncak acara resdip malam itu sangat meriah. 

KBRI Beirut menyelenggaraan resepsi diplomatik sebagai suatu rangkaian kegiatan dalam memperingati HUT kemerdekaan RI ke-74, di Hotel Phoenicia Beirut Lebanon, senin (7/10) malam waktu setempat. 

Pada saat menyampaikan sambutannya, Duta Besar RI untuk Lebanon, Hajriyanto Y. Thohari, menyampaikan komitmen Indonesia dalam mendorong dan menjaga perdamaian dunia baik melalui mekanisme bilateral maupun di forum internasional, telah diakui dunia, antara lain dengan terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019 – 2020.

Hal tersebut merupakan kepercayaan atas prestasi yang telah ditorehkan Indonesia serta kemampuan dalam mengatasi berbagai permasalahan keamanan dunia saat ini. Selain itu, upaya menjaga perdamaian juga diwujudkan dengan pengiriman pasukan penjaga perdamaian Kontingen Garuda ke berbagai wilayah, termasuk di bawah kerangka UNIFIL. 

Duta Besar RI juga menekankan komitmen Indonesia sebagai negara sahabat Lebanon yang akan senantiasa berdiri, bahu-membahu untuk meningkatkan jalinan hubungan bilateral dalam berbagai bidang, baik politik-kemanan, ekonomi, maupun sosial-budaya. “Sehingga Indonesia dan Lebanon dapat maju bersama-sama dan sama-sama menjadi bangsa yang besar" jelas Duta Besar Hajriyanto. 

Ke depan, Duta Besar RI juga berharap bahwa hubungan antar masyarakat dari kedua negara dapat didorong agar satu sama lain lebih saling mengenal dan dapat berbagi pengalaman terbaik untuk meraih kemajuan bagi kedua negara. 

Dalam resepsi diplomatik tersebut, kehadiran Presiden Lebanon diwakili oleh Menteri Kebudayaan, Muhammad Dawoud; Ketua Parlemen diwakili oleh Anggota Parlemen Mohammad al-Hajjar; Perdana Menteri diwakili oleh Anggota Parlemen Dima Jamali;. Hadir pula perwakilan pimpinan tertinggi UNIFIL (Force Commander) Gen Stevano Del Col, para anggota Parlemen Lebanon, para Duta Besar, pimpinan universitas, kalangan diplomatik, pengusaha, dan dari kalangan lainnya. 

Pada kesempatan ini juga, Dubes RI menyerahkan potongan tumpeng kepada Tamu-tamu kehormatan (guest of honour) sebagai tanda rasa syukur Indonesia dalam membina hubungan baik dengan pihak Lebanon. 

Ahmad Juhairi salah satu undangan menyatakan kekagumanya atas penampilan seni dan budaya indonesia, dia mengharapkan penampilan seperti ini, dapat dilakukan pada momen-momen acara di berbagai tempat di lebanon untuk bisa lebih dikenal luas oleh masyarakan lebanon lainnya. 

Dalam sejarah, hubungan bilateral dengan Lebanon dimulai dengan diumumkannya pengakuan de-jure atas negara Republik Indonesia oleh Presiden Lebanon, Bechara El-Khoury pada tanggal 29 Juli 1947. Sementara itu, hubungan diplomatik kedua negara telah dirintis sejak dekade 50-an dengan mengakreditasikan Duta Besar Rl di Kairo untuk merangkap Lebanon, dan sejak tahun 1996 Kedutaan Besar RI resmi berdiri di Beirut. Nilai sejarah yang tinggi tersebut menjadi dasar bagi KBRI Beirut dalam menjalankan misi diplomatiknya.​(p/ab)