Menkeu: Kompetensi dan Empati Diperlukan dalam Kepemimpinan

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam acara Executive Gathering Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Aula Mezanine Gedung Djuanda I pada Jum'at (17/01) mengatakan bahwa komponen utama kepemimpinan adalah kompetensi. Para pimpinan di lingkungan Kemenkeu harus memiliki kemampuan untuk tugas atau pekerjaan yang didasari pengetahuan khususnya mengenai pengelolaan keuangan negara. 

"Jadi, kompetensi adalah you know what you are doing karena kita adalah bagian dari keuangan negara. Sebagai bendahara negara maka Anda harus tahu mengenai keuangan negara dan bendahara negara memahami mengenai instrumen APBN. Basic understanding itu yang menurut saya harus anda kuasai," jelas Menkeu pada acara bertemakan "Merawat Keberagaman Untuk Indonesia Maju". 

Para pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Keuangan adalah salah satu faktor kunci keberhasilan. Mereka adalah talent sekaligus aset terbaik Kementerian Keuangan dalam mewujudkan tujuan organisasi untuk mencapai keberhasilan program pemerintah.  

Menkeu menambahkan komponen, kepemimpinan berikutnya adalah empati. Empati termasuk kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah, dan mengambil perspektif khususnya dari sumber daya manusia organisasi yang dipimpinnya. 

"Empati dalam organisasi adalah anda memahami denyut pikiran dari orang-orang yang Anda pimpin sehingga Anda bisa memaksimalkan potensi dari anak buah Anda. Anda harus tahu empati dibutuhkan pada saat Anda memahami anak buah dan memahami organisasi dan kapan empati dibutuhkan untuk menjalankan misi dan visi organisasi," tukas Menkeu.  

Ia juga berharap di Kementerian Keuangan khususnya untuk instansi vertikal di daerah juga membentuk suatu forum bersama yang makin intensif untuk melihat dan menyampaikan image yang baik mengenai Kementerian Keuangan sebagai bendahara negara. (p/ab)