Menlu RI: Pengelolaan Cagar Biosfer Sebagai Wujud Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

By Admin

nusakini.com-- Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, menegaskan bahwa penetapan Belambangan sebagai cagar biosfer dunia ke-11 yang dimiliki Indonesia merupakan bukti pengakuan dunia atas kekayaan alam Indonesia yang perlu untuk dilindungi serta wujud komitmen pemerintah Indonesia dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat Indonesia. 

Hal tersebut disampaikan Menlu Retno saat menerima Duta Besar RI Paris/Wakil Tetap RI untuk UNESCO, Duta Besar Hotmangaradja Pandjaitan, yang didampingi oleh Direktur Sosbud dan OINB, Kementerian Luar Negeri, dalam acara penyerahan sertifikat Man And Biosphere (MAB) UNESCO, Senin (3/10). 

Situs Belambangan terletak di Provinsi Jawa Timur, dan meliputi tiga taman nasional (Alas Purwo, Baluran and Meru) dan satu cagar alam (Kawah Ijen). Cagar Biosfer Belambangan terdiri dari ekosistem daratan dan laut, dengan lanskap karst, savana, dan berbagai jenis hutan.

Kawasan Belambangan ditetapkan masuk ke dalam jejaring Cagar Biosfer Dunia oleh UNESCO pada sidang International Coordinating Council (ICC) program MAB ke-28, di Lima, Peru pada tanggal 18-20 Maret 2016. Penetapan Belambangan tersebut menunjukkan bahwa kawasan Belambangan memiliki potensi sebagai cagar biosfer yang memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai kawasan pembangunan berkelanjutan. 

MAB adalah salah satu program UNESCO yang diluncurkan pada tahun 1971 sebagai wadah kerja sama antarpemerintah untuk meningkatkan hubungan antara manusia dan lingkungan hidup dengan basis ilmu pengetahuan interdisipliner. MAB bertujuan mendorong pembangunan ekonomi yang memperhatikan aspek kelestarian lingkungan. Saat ini, tercatat 669 situs MAB di seluruh dunia, 11 di antaranya di Indonesia. 

Penyerahan sertifikat ini bukan akhir dari upaya Indonesia dalam perlindungan kekayaan alam Indonesia. Dengan bergabungnya Belambangan ke dalam jejaring cagar biosfer dunia, diharapkan akan memberikan manfaat bagi kegiatan konservasi, penelitian, serta mendukung pembangunan berkelanjutan yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. (p/ab)