Nyawiji Fiesta Gali Potensi Lokal Warga Mantrijeron
By Admin
nusakini.com, — Kemantren Mantrijeron kembali menunjukkan potensinya sebagai kawasan unggulan baik dari sisi budaya, religi, dan wisata dalam gelaran Nyawiji Fiesta ke-5 yang berlangsung meriah di Pendopo Wisma KRT Wiryo Sumitro, Kampung Kumendaman, Sabtu (12/7).
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, dalam sambutannya menegaskan harapannya agar Mantrijeron dapat diandalkan sebagai miniatur Kota Yogyakarta.
Ia juga menyoroti kekayaan potensi lokal mulai dari wisata religi, kuliner, seni, budaya, hingga kekuatan komunitas yang hidup di tengah masyarakat.
“Mantrijeron itu lengkap. Saya juga tinggal di sini dan saya tahu betul kekuatannya. Di sini ada wisata religi yang luar biasa, tokoh seni terus bermunculan, dan masyarakatnya juga aktif. Saya harap, Mantrijeron menjadi miniatur Kota Yogya yang sesungguhnya,” jelas Wawan.
Secara khusus, ia menyoroti keunikan Kampung Kumendaman sebagai satu-satunya kampung di Kota Yogyakarta yang memiliki komunitas keroncong aktif. Ia berharap seni keroncong terus dikembangkan dan dilatih secara berkelanjutan.
“Keroncong harus terus hidup di Kumendaman. Bila perlu, ada pelatihan berkelanjutan agar lahir banyak tokoh keroncong dari sini,” tambahnya.
Selain potensi seni, Wawan juga menekankan pentingnya memberdayakan potensi ibu-ibu di bidang kerajinan, serta kegiatan seni untuk anak-anak, sebagai bagian dari pengembangan masyarakat berbasis kampung.
Tak hanya itu, Ia juga menjelaskan program Sambang Kampung menjadi langkah konkret Pemerintah Kota Yogyakarta dalam membina 14 Kemantren, termasuk Mantrijeron. Program ini rutin dilakukan setiap hari Jumat guna menjaring potensi seni, budaya, wisata, dan UMKM di setiap wilayah.
Sementara itu, Plt. Mantri Kemantren Mantrijeron, Eni Purwati, menjelaskan pelaksanaan Nyawiji Fiesta tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Dimana sebelumnya digelar terpusat di Lapangan Minggiran selama tiga tahun berturut-turut, kini kegiatan digilir ke kampung-kampung agar lebih fokus menggali potensi lokal.
“Kita hidupkan lagi kesenian berbasis kampung. Kegiatan ini juga menjadi dukungan terhadap keberadaan Sumbu Filosofi Yogyakarta, dengan memunculkan potensi yang hidup dari masyarakatnya sendiri,” kata Eni.
Selaras dengan hal tersebut, Sekretaris Kelurahan Suryodiningratan, Danang Dwi Wahyujati, menambahkan kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan diharapkan bisa terus berlangsung sepanjang tahun.
Pihaknya menjelaskan, dalam kegiatan Nyawiji Fiesta ke-5 ini, tampil 12 UMKM lokal di sore hari, serta pentas seni yang dimeriahkan oleh Jathilan Kuma Jati (Kumendaman Jathilan), kelompok seni yang telah berdiri sejak 2010.
Tak hanya itu, pengunjung juga disuguhkan penampilan Tari Angujiwat dan Tari Wulang Ring, yang semakin memperkaya nuansa budaya acara tersebut.
“Kami berharap, Mantrijeron sebagai simbol hidup budaya dan semangat kebersamaan Kota Yogyakarta untuk terus mengembangkan potensi secara berkelanjutan," katanya. (*)