Penghormatan untuk JB Sumarlin, Jenazah Diserahterimakan Kepada Negara

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Jenazah Prof. Dr. Johannes Baptista (JB) Sumarlin diserahterimakan dari keluarga kepada Pemerintah di Aula Dhanapala Kementerian Keuangan pada Senin (10/02). 

Mantan Menteri Keuangan periode 21 Maret 1988 s.d. 17 Maret 1993 ini lahir di Desa Ngadirejo, Blitar Jawa Timur pada 7 Desember 1932. Pada 23 Maret 1988, Sumarlin diangkat sebagai Menteri Keuangan Kabinet Pembangunan V. Jabatan itu dipangku hingga 18 Maret 1993.  

Beliau juga menjadi penerima penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana III (1973), Grootkruis de Orde van Leopold II dari Belgia (1975), Euromoney Finance Minister of The Year Award (1989), Asia Money Finance Minister of The Year Award (1990). Beliau meninggal dalam usia 87 tahun di Jakarta. 

Dalam sambutannya sebagai inspektur upacara, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan kepergian JB Sumarlin sebagai tokoh ekonomi tidak hanya meninggalkan rasa duka yang mendalam untuk keluarga namun juga bagi keluarga besar Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan seluruh bangsa Indonesia. 

Saat menjabat sebagai kepala Bappenas 1983-1988 dan sekaligus ditunjuk menjadi Menteri Keuangan interim, JB Sumarlin melalui gebrakan Sumarlin satu dan pengetatan moneter karena kenaikan dari penerimaan negara yang sangat drastis, berhasil menstabilkan ekonomi Indonesia dan tetap mendorong pertumbuhan ekonomi bahkan melebihi target pada tahun 1988.  

“Beliau telah banyak memberikan kontribusi terhadap negara kesatuan Republik Indonesia yang patut kita teladani. Jasa beliau tidak hanya berarti bagi Kementerian Keuangan sebagai salah satu lembaga yang menjalankan fungsi sebagai bendahara negara Indonesia yang pernah dipimpin oleh beliau,” ujar Menkeu. 

Pada tahun 1988 hingga tahun 1993, pengelolaan keuangan negara pada masa harga minyak mengalami penurunan drastis, beliau berani mengeluarkan berbagai paket kebijakan yang tidak populer untuk deregulasi. Ia juga meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dikenal sebagai Gerakan Sumarlin kedua yang mampu terus menahan inflasi dan menjaga momentum pertumbuhan. 

Beliau tidak hanya berperan pada masa tenang namun pada masa-masa sulit ekonomi Indonesia. Beliau akan selalu dikenang baktinya akan menjadi inspirasi seluruh bangsa Indonesia. 

“Terima kasih telah membuat kami semuanya, keluarga Kementerian Keuangan dan seluruh bangsa Indonesia memiliki kebanggaan karena ada seorang sosok seperti Bapak JB Sumarlin yang pernah berada di dalam lingkungan kami dan memberikan inspirasi yang tidak terhenti. Selamat jalan, selamat beristirahat dengan tenang di rumah-Nya,” pungkas Menkeu. (p/ab)