Terkait Data Strategis, Ini Rilis Terbaru BPS

By Admin


nusakini.com - Badan Pusat Statisik (BPS), hari ini, Senin (3/10/2016) kembali merilis beberapa data strategis. Berikut ini disampaikan data-data tersebut:

*A. Nilai Tukar Petani (NTP) September 2016 Sebesar 102,02 Atau Naik 0,45 Persen* 

1. NTP nasional September 2016 sebesar 102,02 atau naik 0,45 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,73 persen, lebih besar dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,28 persen. 

2. Pada September 2016, NTP Provinsi Sumatera Utara mengalami kenaikan tertinggi (1,50 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Lampung mengalami penurunan terbesar (1,15 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya. 

3. Pada September 2016 terjadi inflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,32 persen disebabkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok konsumsi rumah tangga. 

4. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional September 2016 sebesar 110,69 atau naik 0,56 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. 

*B. Wisatawan Mancanegara bulan Agustus mencapai 1,03 Juta Kunjungan* 

1. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia Agustus 2016 naik 13,19 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari 911,7 ribu kunjungan menjadi 1,03 juta kunjungan. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Juli 2016, mengalami penurunan sebesar 0,07 persen. 

2. Secara kumulatif, (Januari–Agustus) 2016, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 7,36 juta kunjungan atau naik 8,39 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 6,79 juta kunjungan. 

3. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 27 provinsi pada Agustus 2016 mencapai rata-rata 55,21 persen atau turun 0,40 poin dibandingkan dengan TPK Agustus 2015 yang tercatat sebesar 55,61 persen. Sementara itu, jika dibanding TPK Juli 2016, TPK hotel berbintang pada Agustus 2016 naik 1,44 poin. 

4. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 27 provinsi selama Agustus 2016 tercatat sebesar 1,80 hari, terjadi penurunan 0,13 poin jika dibandingkan keadaan Agustus 2015. 

*C. Perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar* 

1. Pada September 2016 Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nonmigas atau indeks harga grosir/agen naik sebesar 0,52 persen terhadap bulan sebelumnya. Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada Kelompok Barang Ekspor Nonmigas sebesar 1,97 persen. 

2. IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi pada September 2016 naik sebesar 0,12 persen terhadap bulan sebelumnya, antara lain disebabkan kenaikan harga komoditas bak dan tangki sebesar 0,73 persen, bahan bangunan dari aluminium 0,38 persen, kerikil dan sirtu alam 0,31 persen, genteng dan atap lainnya 0,26 persen, dan pasir 0,24 persen. 

3. IHPB Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal pada Agustus 2016 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,39 persen, 1,31 persen, dan 0,22 persen terhadap bulan sebelumnya. 

 *D. Pekembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi* 

1. Pada September 2016 terjadi inflasi sebesar 0,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,41. Dari 82 kota IHK, 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 1,85 persen dengan IHK 129,12 dan terendah terjadi di Purwokerto dan Banyuwangi masing-masing sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing 121,81 dan 121,84. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Pontianak 1,06 persen dengan IHK 133,94 dan terendah terjadi di Kendari 0,01 persen dengan IHK 121,65. 

2. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,34 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,29 persen; kelompok sandang 0,13 persen; kelompok kesehatan 0,33 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,52 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,19 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok bahan makanan 0,07 persen. 

3. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–September) 2016 sebesar 1,97 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September2016 terhadap September 2015) sebesar3,07 persen. 

4. Komponen inti pada September 2016 mengalami inflasi sebesar 0,33 persen; tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–September) 2016 sebesar 2,58 persen; dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (September 2016 terhadap September 2015) sebesar 3,21 persen. 

Untuk info detil dan unduh data silakan akses website BPS www.bps.go.id. (p/mk)