Wapres Berharap Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Kemeriahan Asean Games 2018

By Admin

Foto/dok. Setkab  

nusakini.com - Setelah ditunjuk menjadi Ketua Tim Pengarah Kepanitiaan Asian Games 2018, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla memimpin didampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) memimpin rapat koordinasi penyelenggaraan Asian Games 2018, di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta, Rabu (15/3/2016)

Dalam pengantarnya Wapres mengatakan, penyelenggaraan Asian Games 2018 ini menjadi tantangan bagi Indonesia setelah 56 tahun yang lalu. Ia menyebutkan, sejauh ini Indonesia telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp30 triliun untuk Asian Games 2018, dengan rincian untuk infrastruktur Rp10 triliun, Palembang Rp7 triliun, dan Jakarta kurang lebih Rp23 triliun.

“Saya kesini untuk mengawal Asian Games agar semua aman dan selamat, dan saya sendiri sudah mencoba menghubungi beberapa sponsor untuk efisiensi anggaran kita,” tegas Wapres.

Untuk kesuksesan penyelenggaraan, menurut Wapres, dianggarkan sebesar kurang lebih Rp4 triliun yang telah diefisenkan dari anggaran yang diajukan sebelumnya sebesar Rp8 triliun. Namun Wapres berharap efisiensi penyelenggaraan ini jangan sampai mengurangi kemeriahan Asian Games di Indonesia.

“Hampir semua pelaksanaan Asian Games menguntungkan bagi negara penyelenggaranya. Oleh karena itu dalam Asian Games di Indonesia nanti hitungannya harus jelas untuk keuntungan finansial kita,” kata Wapres Jusuf Kalla, seraya menambahkan bahwa untuk mencapai tujuan ini Indonesia harus berbicara kepada para sponsor baik dalam maupun luar negeri dalam optimalisasi sponsor dalam pembiayaan penyelenggaraan Asian Games karena posisi Indonesia saat ini adalah menggantikan Vietnam yang sebelumnya ditunjuk sebagai tuan rumah Asian Games.

Dengan tingkat partisipasi mencapai 45 negara dan mempertandingkan 484 nomor dari 42 cabang olahraga, sebagai tuan rumah Asian Games 2018, Indonesia ditargetkan mampu menembus urutan 8-10 besar dengan capaian minimal 23 medali emas.

Sebagai persiapan mencapai target tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memandu pemaparan yang disampaikan oleh Ketua SATLAK PRIMA, Achmad Soetjipto yang menjelaskan sejumlah persiapan yang dilakukan terkait dengan cabang-cabang olahraga yang diikuti oleh Indonesia.

Untuk sukses prestasi Asian Games 2018 secara garis besar dipaparkan melalui sejumlah langkah strategis yang dilakukan oleh SATLAK PRIMA. “Mulai Agustus paling lambat sudah harus dioptimalkan menuju satu tahun jelang Asian Games,” papar Achmad Soetjipto.

Satlak PRIMA juga menyampaikan perlunya melakukan efisiensi terhadap beberapa cabang olahraga, dan juga perhatian yang tinggi terhadap persoalan doping agar prinsip fair play tetap bisa dijunjung tinggi dalam Asian Games nanti. “Indonesia berupaya meraih 30 medali emas untuk bisa masuk dalam peringkat 10 besar,” ujarnya.

Dipaparkan pula proyeksi meraih medali bagi Indonesia dibagi atas 3 kategori dari sisi performance tinggi, menengah dan kurang, dimana terdapat pada 16 cabang olahraga diantaranya, atletik, panahan, badminton, angkat besi, karate, dayung, menembak, sport climbing, selancar, taekwondo, dan voli pantai.

Selain itu optimalisasi sistem monitoring atlet juga telah dilakukan melalui pemanfaataan sistem informasi teknologi. Mulai tahun 2017 telah dimulai penggunaan aplikasi Integrated Athlete Monitoring System (IAM PRIMA) yang tujuannya memantau performa atlet dari waktu ke waktu dan menjamin kesimbangan antara tuntutan kepelatihan dengan kebutuhan pemulihan kondisi atlet, evaluasi, proses pencapaian goal dan intervensi untuk pencegahan over training yang mengakibatkan resiko cidera.

Selain dihadiri oleh Menko PMK Puan Maharani, rapat koordinasi ini juga dihadiri, Menpora Imam Nahrawi, Ketua INASGOC Erick Thohir, dan Ketua SATLAK PRIMA Ahmad Soetjipto. (p/mk)