nusakini.com-Jakarta-Kondisi sistem kelitrikan di regional Sulawesi pada periode Idul Fitri 1441 H, Minggu (24/5) secara umum dalam kondisi normal. Hal tersebut dilaporkan PT PLN (Persero) kepada Kementerian ESDM melalui Direktur Pembinaan Program Ditjen Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu, dalam video conference yang berlangsung Senin (25/5). Kegiatan ini sebagai bagian dari agenda Posko Nasional Sektor ESDM Idul Fitri 1441 H. 

Dalam video conference tersebut Jisman memantau sistem kelistrikan pada regional Sulawesi untuk memastikan kesiapan pasokan listrik di wilayah tersebut pada hari raya Idul Fitri. Video conference ini diikuti oleh Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara Syamsul Huda, Executive Vice President Operasi Regional Sulawesi Yohanes Sukrislismono, GM Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran (UIKL) Sulawesi Suroso Isnandar, GM Unit Induk Wilayah (UIW) SSTB Ismail Deu, dan UIW SUTG Christyono. 

"Sifatnya monitoring di lebaran ini, ada 4 kali untuk mengecek kesiapan kelistrikan. Informasi awal dari tahun ke tahun turun 30 persen, pasti berkurang, apalagi dengan adanya Covid-19 ini, namun demikian karena memang fungsi pemerintah mau mengecek monitoring apakah selama ini apalagi di lebaran kedua ada gangguan atau tidak, dan seperti apa treatment pembangkit kita di daerah Sulawesi," ujar Jisman. 

Syamsul Huda mengatakan dalam rangka monitoring siaga lebaran, PLN juga ikut memantau, apakah ada hal yang perlu dilaporkan dan diperhatikan di regional Sulawesi. Ia mengatakan bahwa secara umum di Sulawesi terdapat dua sistem besar, yaitu sistem Sulawesi Utara Gorontali (Sulutgo) dan sistem Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel). Sulutgo mempunyai daya mampu sebesar 604 mw, beban puncak 420.2 mw, cadangan 184,25 sebesar 30,58%. Sedangkan Sulbagsel daya mampu sebesar 2293 MW, beban puncak 1411,2 MW, cadangan 696,22 MW sebesar 33,04%. Dua sistem tersebut terpisah. 

"Berdasarkan historikal data dan membuat prediksi untuk kondisi di hari raya, biasanya kondisi di hari raya bebannya lebih rendah daripada hari-hari biasa, terlihat dari prediksi kami. Kondisi sistem pada Sulutgo aman, dengan cadangan daya cukup besar. Sulbagsel kondisi aman cadangan daya cukup besar," ujar Yohanes. 

Suroso juga menambahkan, sistem selatan dan sistem utara (Sulawesi) kecukupan dayanya mencukupi, kemudian pelayanan selama hari raya lebaran kemarin tidak ada gangguan. 

"Satu hal yang perlu dicatat, biasanya pada hari raya Idul Fitri adalah beban terendah, namun kalau dirunut waktu dari 2017-2020, 2020 beban merupakan beban tertinggi, artinya di tengah pandemi ini, tumbuh beban di Sulawesi. Hal ini sangat menggembirakan bahwa ditengah kesulitan ini, geliat pertumbuhan ekonomi terlihat, karena yang merasakan pertumbuhan ekonomi langsung adalah kelistrikan," ujar Suroso 

Ia menambahkan secara umum, sistem interkoneksi baik utara maupun selatan kecukupan dayanya mencukupi dan tidak ada gangguan. 

"Beberapa operasi khusus kita terapkan yang mengutamakan keandalan sehingga pembangunan intermitten kita batasi 30 MW di selatan, dan di utara sesuai dengan pola beban yang ada," ujar Suroso. 

Secara umum kondisi kelistrikan pada Regional Sulawesi pada periode 17-23 Mei 2020 secara umum dalam kondisi aman. 

"Saya ucapkan terima kasih kepada PLN, saya harap kita memberikan yang terbaik, yang sudah berjalan dengan baik dipertahankan, keterjaminan pasokan listrik di pulau-pulau sekitar Sulawesi selain daerah rawan bencana benar-benar diperhatikan, semua diselesaikan, dan yang penting tetap aman" tutup Jisman. (p/ab)