Bukan Sekadar Penerang, Bantuan Listrik Ganjar untuk Sumber Penghidupan Warga

By Abdi Satria


nusakini.com-Sukoharjo-Bantuan pemasangan listrik gratis dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bukan untuk kebutuhan penerangan belaka, tapi juga menjadi sumber penghidupan warga. Misalnya, untuk mengoperasikan mesin produksi UMKM, dan keperluan belajar anak sekolah saat malam hari.

Pambudi, warga Desa Tanjungrejo RT 2 RW 1 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo, salah satu penerima manfaat pemasangan listrik gratis. Perajin sangkar burung itu, lebih mudah mengoperasikan alatnya setelah mendapat saluran listrik gratis tersebut.

Selama ini, Pambudi harus menyambung listrik dari tempat selepan yang cukup jauh dari rumahnya, untuk dapat mengoperasikan alat pembuat sangkar burung. Pria berusia 37 tahun itu merupakan penyandang disabilitas akibat kecelakaan kerja pada 2010 silam. Kini, dengan adanya bantuan listrik gratis tersebut, Pambudi lebih semangat berproduksi sangkar burung meski di atas kursi roda.

“Awalnya, saya modal nekat untuk usaha sangkar burung. Hasil dari penjualan saya belikan alat untuk menunjang produksi, tapi akhirnya kendalanya pada di listrik. Karena saat itu listrik masih numpang di rumah kerabat, dan untuk kompresor harus nyambung ke tempat selepan,” ujarnya, saat ditemui Selasa (19/7/2022).

Pada 2022, Pambudi menerima bantuan pemasangan listrik gratis dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah. Dari situ, ia tidak lagi harus mencari sumber listrik untuk penhgembangan usahanya itu.

“Ya, 2022 dapat bantuan listrik gratis dari Pak Ganjar Pranowo, Alhamdulillah itu bisa membantu saya memproduksi sangkar burung, ditambah juga bisa bikin pipa rokok. Ya, Alhamdulillah mempermudah usaha daripada tidak pakai listrik (sendiri). Ini sangat bermanfaat untuk usaha saya,” lanjut Pambudi.

Ia menceritakan, sebelumnya bekerja sebagai tukang bangunan. Namun, naas pada 2010 ia mengalami kecelakan, tubuhnya tertimpa tembok rumah yang sedang dikerjakan. Pambudi pun mengalami lumpuh, dan hingga sekarang masih di atas kursi roda saat beraktivitas.

“Intinya malu sama teman, kalau datang ke sini pada ngasih duit. Akhirnya pikiran terbuka, bikin usaha sangkar burung. Alhamdulillah dapat bantuan listrik gratis yang mempermudah usahanya saya. Satu sangkar saya jual Rp200 ribu sampai Rp250 ribu, itu bahan kayu jati,” imbuhnya.

Kemanfaatan bantuan listrik gratis juga dialami Sular, warga Desa Tanjungrejo yang lain. Ibu yang hidup bersama satu putrinya itu sebelumnya hanya menggunakan lilin untuk penerangan rumahnya.

“Sebelumnya pakai lilin setiap hari. Sekarang sudah dapat bantuan listrik ya pakai lampu,” katanya.

Selain digunakan untuk penerang rumahnya, listrik itu juga dimanfaatkan untuk keperluan memasak nasi dan belajar putrinya yang masih kelas tiga SMP.

“Buat masak dan belajar anak. Rasanya senang dapat bantuan listrik. Dulu gelap sekarang terang,” jelasnya.

Sementara, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko menuturkan, pemasangan listrik gratis merupakan salah satu program yang untuk menunjang kebijakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dalam pengentasan kemiskinan.

“Satu program dari ESDM yang diperuntukkan pengentasan kemiskinan, tapi sekaligus memberikan akses keadilan. Terutama untuk mendapatkan aliran listrik kehidupannya,” ungkapnya.

Sejak dilaksanakan 2019 lalu, program pemasangan listrik gratis itu menargetkan 15 ribu orang penerima setiap tahunnya. Namun, karena dapat disinergikan dengan CSR PT PLN, hingga 2021 telah berhasil memasang 55 ribu sambungan listrik.

“Tiap tahun menjadi sinergi dengan PT PLN dengan diskon 50 persen. Nah, di tahun 2022 ini kita secara konsisten memasang 15 ribu sambungan lagi, ditambah CSR 2.500 unit dari PT PLN. Sehingga kita hitung akhir 2022 bisa mencapai 70 ribu sambungan. Dan, tahun 2023 kita proyeksikan akan melampaui target,” tandasnya. (rls)