Gapki Bakal Selenggarakan Konfrensi Kelapa Sawit Terbesar di Dunia

By Admin

Kelapa Sawit (Ilustrasi) 

nusakini.com - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) akan menyelenggarakan konferensi tahunan kelapa sawit terbesar dunia atau Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) di Bali, pada pekan depan.

Chairperson IPOC ke-12 Mona Surya mengatakan konferensi pada tahun ini akan mengangkat tema Harmonisasi antara Kepentingan Pasar, Masyarakat, dan Negara.

IPOC akan mengkadi aspek sosial tersebut untuk menunjukkan sektor perkebunan swit bereran mengurangi kemiskinan.

“Ada 6 juta kepala keluarga yang menggantungkan hidupnya dari sektor perkebunan kelapa sawit. Beserta keluarga, berarti ada lebih dari 24 juta orang yang hidup dari sektor ini,” kata Mona dalam keterangan tertulis, Kamis (17/11/2016).

Mona berharap melalui kampanye positif yang terus dilakukan,masyarakat bisa melihat peran strategis kelapa sawit terhadap perekonomian nasional.

Selain sektor yang sukses mengentaskan kemiskinan, perkebunan kelapa sawit juga merupakan komoditas strategis yang memberikan kontribusi devisa ekspor terbesar.

“Sumbangan ekspornya mencapai US$18,5 miliar dan ini merupakan penyumbang devisa ekspor terbesar nasional,” kata Mona.

Konferensi minyak sawit terbesar dunia 12th IPOC and 2017 Price Outlook merupakan wadah para pelaku bisnis dan pemangku kepentingan, pemilik, CEO dan eksekutif, serta para pengambil kebijakan baik tingkat nasional maupun international untuk bersama-sama membahas isu-isu strategis di seputar industri kelapa sawit dari hulu ke hilir.

Dalam cara tersebut tersebut hadir sebagai pembicara seperti Prof. Iwan Jaya Azis (Cornell University), Prof. Oleg S. Medvedev (Lomonosov Moscow State University), Risa Bhinekawati (Podomoro University) dan Dr. Puspo Edi Giriwono (Institut Pertanian Bogor).

Hadir pula sejumlah menteri yaitu Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Agraria/ Kepala BPN Sofyan Djalil, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Selain itu, sejumlah pakar ekonomi dan komoditas dunia ikut menjadi pembicara dalam konferensi yang dihadiri sekitar 2.000 perserta dari 36 negara tersebut.(p/mk)