Gempa Malang, Tidak Picu Gelombang Tsunami

By Admin

nusakini.com-- Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Ego Syahrial menyatakan bahwa gempabumi Kabupaten Malang, Jawa Timur pada 16 November 2016 akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia, pada zona Benioff. Ego juga menegaskan gempabumi tersebut tidak memicu terjadinya gelombang tsunami karena meskipun berpusat di laut, namun energinya tidak cukup untuk memicu tsunami.Jumat (18/11). 

BMKG melaporkan terjadinya bencana gempabumi di 127 km tenggara Kab. Malang, Jawa Timut pada tanggal 16 November 2016. Gempabumi terjadi pukul 22: 10: 11 WIB dengan kekuatan M= 5.8 Skala Richter dengan episenter terletak pada koordinat 9,32 LS dan 113.12 BT di kedalaman 91 km. 

Gempabumi yang juga turut dirasakan di wilayah selatan pantai Jawa Timur, wilayah Yogyakarta dan Wilayah Bali. Kondisi geologi Wilayah terkena gempa pada umumnya disusun oleh batuan beeumur Tersier (batuan sedimen, batuan gunungapi dan endapan Kuarter berupa endapan aluvial pantai, aluvial sungai dan batuan gunungapi muda. “Batuan berumur Tersier sebagian telah mengalami pelapukan.

Batuan yang telah mengalami pelapukan dan batuan berumur Kuarter tersebut bersifat urai, lepas. belum kompak sehingga bersifat memperkuat efek guncangan gempabumi,”jelas Ego. 

Mengenai penyebab gempa, Ego menjelaskan, berdasarkan kedalaman hiposenternya, gempabumi ini akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia, pada zona Benioff. Infomasi dari GFZ Postdam Mekanisme gempabumi ini berupa sesar naik oblique. 

Dampak gempabumi berupa goncangan dirasakan di daerah di Jawa Timur. Goncangan juga dirasakan sampai ke Jogja, Bali dan Lombok. Goncangan paling kuat menurut BMKG dengan MMI IV terasa di daerah Malang, Kepanjen, Lumajang, Karangkates dan Jember. 

Selanjutnya Ego kembali menegaskan bahwa gempabumi ini tidak menimbulkan tsunami, meskipun berpusat di laut, namun energinya tidak cukup untuk memicu tsunami dan kepada masyarakat untuk tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD. Jangan terpancing isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi dan tsunami.(p/ab)