Jateng Godok Formulasi “New Normal” Bidang Pendidikan

By Abdi Satria


nusakini.com-Semarang-Tiga bulan sudah, semua jenjang sekolah di Jateng diliburkan karena pandemi Covid-19. Lalu siapkah Pemprov Jawa Tengah menjalankan fase new normal di bidang pendidikan? 

Perbincangan itulah yang mengemukan dalam siaran langsung Instagram Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Selasa (2/6). Dipandu Rieka Hapsari, perbincangan itu menghadirkan Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdikbud Jateng Syamsudin Isnaini. 

Syamsudin menyebut, saat ini Disdikbud Jateng sedang konsentrasi menyongsong penerimaan hasil studi (raport), pada 12 Juni 2020. Setelahnya, hingga 12 Juli, seluruh jajaran pendidikan di Jateng diminta untuk mempersiapkan infrastruktur sekolah, menyambut fase new normal. 

Rencananya, fase tersebut akan berlangsung tepat pada 13 Juli 2020 berbarengan dengan hari pertama semester baru. Namun demikian, ia menyatakan belum ada instruksi resmi apakah hari tersebut siswa-siswi masuk ke sekolah. 

“Nanti, pada saat pengambilan raport, orang tua diperbolehkan mengambil namun dengan protokol kesehatan ketat. Pengambilan dilakukan secara bergelombang untuk mengurangi gerombolan,” tuturnya. 

Selama masa tenggang libur sekolah, Disdikbud Jateng telah mempersiapkan formulasi new normal. Ada beberapa alternatif yang diberikan pada manajemen sekolah, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Alternatif pertama, sekolah yang masuk hanya di daerah hijau, wilayah yang tidak ditemukan penularan Covid-19. Kedua, semua masuk sekolah, namun khusus mereka yang kelas satu alias peserta didik baru. 

Selanjutnya, ada pilihan agar siswa yang masuk digilir, tidak bersamaan. Selain siasat waktu masuk yang tak sama, manajemen sekolah harus menyiapkan sarana prasarana sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Saat ini, mekanisme kegiatan belajar mengajar juga terus dibahas oleh dinas. 

“Kita masih menggodok, nanti akan dibuatkan panduan. Semua nanti bergantung kesiapan wilayah untuk dapat menerapkan ini. Seperti Kabupaten Karanganyar yang sudah masuk sekolah. Namun di Kota Semarang masih menahannya. Itu semua berpulang pada kebijakan wilayah dengan koridor makro dari Kementerian Pendidikan. Kalau sudah ada putusan go dari Kemdikbud, kita sudah siap,” terang Syamsudin. 

Ditambahkan, hingga kini belum ada perubahan terkait jadwal semester anyar. Namun, belum ada instruksi resmi dari pemerintah mengenai masuk sekolah pada 13 Juli 2020. 

Masih Terapkan Zonasi 

Disinggung tentang proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2020-2021, Syamsudin menyebut tengah dalam proses finalisasi. Secara resmi, PPDB SMA dan SMK akan dimulai pada 17-25 Juli 2020.

Pada tahapan itu, masih diterapkan sistem zonasi (khusus SMAN) dan afirmasi. Yang membedakan dengan sebelumnya, tahun ini verifikasi sepenuhnya dilakukan dengan sistem daring. Selain itu, ada jalur afirmasi khusus untuk putra-putri petugas medis yang menangani pasien Covid-19. 

“Semuanya (verifikasi) lewat gadget, baik handphone atau komputer. Terkait kesiapan jaringan, kita sudah bekerja sama dengan vendor yang berpengalaman,” jelasnya. 

Menurut Syamsudin, ketentuan mengenai tata cara pendaftaran PPDB SMAN/ SMKN di Jateng, akan diunggah di laman https://jateng.siap-ppdb.com/ dan https://ppdb.jatengprov.go.id/. Pihaknya juga bekerja sama dengan Kemendagri, Kemensos dan Dinkes Jateng untuk melakukan verifikasi terkait Dapodik, basis data kependudukan, basis data warga tidak mampu, dan basis pekerja medis yang menangani Covid-19. (p/ab)