Menkeu Jelaskan Kebijakan-Kebijakan Atasi Pandemi Covid-19 Pada Toronto Centre

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan langkah-langkah kebijakan ekonomi Indonesia mengatasi pandemi Covid-19 dalam acara Toronto Centre Live Webinar di Jakarta. Toronto Centre merupakan lembaga nirlaba yang fokus pada capacity building regulasi dan pengawasan sektor keuangan.  

Pada acara bertema “Post Covid-19 Crisis: Implications for Financial Stability, Financial Inclusion, Gender Equality and International Development” ini, Menkeu menjelaskan salah satu langkah yang diambil pemerintah Indonesia adalah dengan memberi restrukturisasi untuk kredit UMKM selama 6 bulan, khususnya kredit ultra mikro (UMi). Menurut Menkeu, ini penting dilakukan karena di Indonesia, banyak dari para peminjam modal usaha ini adalah pengusaha wanita. 

Menkeu menambahkan, pada krisis kali ini dengan pembatasan sosial, teknologi banyak membantu. Banyak transaksi secara online. Hal ini mengakselerasi penggunaan teknologi yang mentransformasi ekonomi ke digital. 

Menkeu juga menjelaskan strategi pembiayaan Indonesia di masa pandemi. Peningkatan defisit terjadi secara dramatis menjadi di atas 6% untuk penanganan Covid-19. Pemerintah mengandalkan pendalaman pasar dan mengandalkan mata uang dalam negeri kemudian dana abadi pendidikan.  

“Pendalaman pasar dan mengandalkan mata uang dalam negeri menjadi sangat penting. Di Indonesia, peningkatan defisit terjadi secara dramatis menjadi di atas 6%. Kami pertama melihat sumber pembiayaan yang kita miliki sendiri, kami memiliki dana abadi pendidikan,” jelasnya. 

Selanjutnya, Pemerintah juga memanfaatkan pasar surat berharga dalam negeri. Di samping itu, Bank Sentral dimungkinkan untuk membeli dan berpartisipasi di pasar primer. Terakhir, peran lembaga keuangan multilateral menjadi sangat penting dalam memberikan pinjaman dengan bunga yang rendah kepada anggotanya. (p/ab)