nusakini.com-- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tidak hanya sebatas mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membantu menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Dengan demikian, inklusivitas mutlak diperlukan. 

• Indonesia Sukses Selenggarakan Forum Ekonomi Islam Dunia ke-12
• Tiga Langkah Agar UMKM Dapat Ikut Stimulasi Pertumbuham Ekonomi
• WIEF Diharapkan Tingkatkan Investasi dan Kurangi Pengangguran
• Presiden: Persiapkan Diri dengan Fundamental yang Kuat
• Indonesia Dapat Jadi Pemain Potensial di Industri Syariah

"Kita harus menekankan pada desentralisasi pertumbuhan, yang artinya pertumbuhan tidak hanya terpusat di satu tempat tertentu, tapi merata di banyak wilayah dan pelaku usaha. Jadi, inklusivitas dan kualitas itu sangatlah penting yang nanti akan meningkatkan prospek usaha para pelaku usaha," kata Menkeu dalam acara penutupan The 12th World Islamic Economic Forum (WIEF) di Plenary Hall JCC, Jakarta, Kamis (4/8). 

Ia menambahkan, sekitar 99 persen dari bisnis di Indonesia adalah UMKM yang didominasi oleh perusahaan mikro. UMKM tersebut mempekerjakan lebih dari 107,6 juta penduduk Indonesia dan memberikan kontribusi 60,6 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. 

Oleh sebab itu, melalui forum ini, UMKM diharapkan dapat lebih berkembang dengan terbukanya jaringan bisnis serta akses pada pembiayaan syariah, sehingga memberikan dampak yang lebih luas terutama pada pertumbuhan ekonomi domestik. (p/ab)