Menkominfo: Wujudkan Renaisans RRI dengan Teknologi Informasi

By Admin


nusakini.com - Teknologi merupakan faktor yang teramat penting dalam mewujudkan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) menjadi renaisans dan menyiapkan landasan kemajuan di masa depan.

”Faktor utama dalam mewujudkan RRI bisa menjadi renaisans adalah teknologi. RRI hakekatnya milik generasi masyarakat mendatang. Kita ini yang dititipkan untuk memastikan bahwa masa depan RRI untuk menyiapkan landasan yang siap untuk generasi tersebut, jadi bukan untuk short term pada saat ini saja," papar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam Semiloka Redefinisi dan Revitalisasi Public Service Broacasting in the Era Digital di Jakarta, Selasa (13/12/2016).

 Dalam kegiatan yang diselenggarakan LPP RRI itu, Menteri Kominfo menjelaskan faktor-faktor yang juga perlu diperhatikan RRI dalam menuju Era Digital pada saat. Ini. “Setelah saya coba cermati ada beberapa, datanya saya coba tanyakan ke LPP RRI juga, faktor yang peru dibahas dalam mengembangkan RRI ke arah perkembangan digital saat ini. Yakni SDM, keuangan, operasional dan teknologi,” jelasnya.

Oleh karena itu, menurut Rudiantara, RRI harus memiliki desain potur SDM menjadi LPP. "Intinya ke depan dilakukan dua hal yaitu right sizing dengan melihat kualitas dan kuantitas. Dengan melihat kekuatan APBN, kalau kualitas akan dibagi lebih sedikit dan bisa dibawa pulang lebih besar kalau kuantitas pembaginya lebih banyak. Kedua, fokus kepada kompetensi kapasitas seperti apa yang dibutuhkan dengan memberikan komparasi,” tandasnya.

Sesuai dengan data yang diterimanya, Menteri Rudiantara menyebutkan dari sisi keuangan, LPP RRI memiliki belanja modal dan barang RRI pada tahun 2014 sebesar 37% dari keseluruhan anggarannya. "APBN habis untuk gaji sedangkan belanja barang 55%. Sisi kinerja, RRI mau kemana, RRI ada 79 lokasi, kalau RRI hanya untuk kota besar maka tidak jalan lain RRI harus masuk IT-based. Ataukah mau tetap teristerial dengan harus ditentukan ke wilayah mana, khususnya wilayah perbatasan?” tanya Rudiantara sembari memerinci beberapa isu yang perlu diperhatikan dalam perbaikan LPP RRI ke depan.

Masih dalam aspek teknologi, Menkominfo menambahan saat ini telah memasuki era konvergensi yang berbeda dalam pengolahan dan penyajian konten. Menteri Kominfo berharap RRI berani mengembangkan konten atau program yang terbaik untuk publik. "Dimana publik bisa mendengarkan selama dalam beberapa waktu tertentu sehingga orang terus mengenal RRI secara kontinyu," harapnya.

Menkominfo mencontohkan Kemenaker yang telah memiliki TV streaming yang bekerja sama dengan I-Plus tanpa harus menggunakan frekuensi penyiaran lagi. "Konvergensi di RRI harus berani menerapkan ini juga dan mengurangi penyiaran teristerial,” pungkas Rudiantara.

Semiloka Redefinisi dan Revitalisasi Public Service Broacasting in the Era Digital diisi pula dengan paparan dari Anggota Dewas LPP RRI Frederik Ndolo, Anggota Komisi I DPR RI Fayakun Andriadi, serta Akademisi Universitas Indonesia Nina Mutmainnah Armando. Acara dihadiri pula oleh Komisioner Dewan Pengawas LPP RRI, Pimpinan LPP RRI Jakarta, dan Bogor, serta tokoh penyiar LPP RRI. (p/mk)