Pemerintah Kembangkan Desa Ekspor untuk Tingkatkan Kemandirian dan Kesejahteraan Masyarakat Desa

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan mengembangkan Desa Ekspor merupakan sinergi program yang berkaitan dengan pencapaian sejumlah sasaran pembangunan, di antaranya pengentasan kemiskinan, peningkatan ekspor nonmigas, pertumbuhan UMKM dan wirausaha, serta perwujudan Desa Mandiri.

Sinergi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Pengembangan Desa Ekspor antar Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan pihak swasta tersebut, diharapkan dapat mendorong aktivitas ekonomi desa kepada pengolahan dan pengembangan produk lokal. Desa tidak hanya sebagai penyedia bahan baku, namun juga kepada pengolahan berstandar ekspor yang bernilai tambah, serta akan memperluas pemasaran ke luar negeri.

Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengoordinasikan penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Pengembangan Desa Ekspor” yang dilakukan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan PT Astra International Tbk. dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), beberapa waktu lalu.

Tujuan dari pelaksanaan penandatanganan tersebut yaitu untuk membangun sinergi program dan kegiatan para pihak, membangun komitmen dan kolaborasi aksi, serta menjadi landasan bagi para pihak dalam melaksanakan kerja sama ke depannya.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian M. Rudy Salahuddin yang mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah sangat memperhatikan percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedesaan dengan mendorong pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, melalui penguatan kewirausahaan masyarakat dan UMKM berbasis pengembangan produk unggulan pedesaan.

“Kemenko Perekonomian mendukung implementasi kerja sama tersebut melalui koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian kebijakan dan program, sehingga hal ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan,” kata Deputi Rudy.

Sasaran dari penguatan kewirausahaan masyarakat dan UMKM berbasis pengembangan produk unggulan pedesaan antara lain adalah peningkatan produktivitas masyarakat menengah ke bawah, penciptaan kesempatan kerja masyarakat berpendidikan rendah, serta penciptaan nilai tambah potensi lokal.

Hal itu pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan secara berkelanjutan dan mengentaskan kemiskinan. Kegiatan ekspor produk unggulan pedesaan yang dihasilkan UMKM dan BUMDES diharapkan juga dapat menjadi penghela roda ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Di sisi lain, PT Astra International Tbk. saat ini telah mengembangkan 930 Desa Sejahtera Astra (DSA) dengan empat klaster produk, yaitu klaster kopi; klaster agrikultur, olahan, dan komoditas; klaster kelautan dan perikanan tangkap; serta klaster wisata, kreatif, budaya. Melalui kolaborasi ini diharapkan program yang dilaksanakan oleh perusahaan tersebut dapat lebih berkembang.

Sementara itu, kurasi terhadap potensi desa yang sudah dikelola oleh Kemendes PDTT dan PT Astra International Tbk. akan dilakukan oleh LPEI. Desa terpilih akan diberikan pendampingan, pelatihan, serta bimbingan, mulai dari aspek manajemen, peningkatan kapasitas produksi, sertifikasi standarisasi produk, business matching, serta pembiayaan untuk para eksportir.

Kesepakatan Bersama ini akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) di antara para pihak, serta penyusunan rencana aksi di lokasi-lokasi terpilih.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan juga penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Kementerian Koordinator Perekonomian dengan PT Astra International Tbk. tentang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan, sebagai kelanjutan kerja sama antara Kemenko Perekonomian dan PT Astra International Tbk. yang telah dilaksanakan sejak 2019.

Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain adalah Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT Taufik Majid, Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini, Chief of Corporate Affairs PT Astra International Tbk. Riza Deliansyah, dan Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Rijani Sukoso. (rls)