nusakini.com - PT Pertamina (Persero) mengaku siap menindak tegas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang terbukti melakukan kecurangan. Seperti kasus yang terjadi di SPBU 34-12305 di Rempoa, Ciputat.

"Yang Rempoa sudah masuk ke kepolisian, kita kerja sama lebih erat dengan kepolisian," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, Jakarta, Senin (21/11/2016).

SPBU yang terletak di Jalan Pahlawan itu menggunakan alat canggih saat mencurangi takaran BBM. Sayangnya modus yang digunakan sulit dideteksi karena pengelola menggunakan remote control yang dapat mengatur takaran bensin.

• Peringati Hari Bumi Sedunia, Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Parepare Tanam 2.500 Pohon di Kebun Raya Jompie
• Pertamina Patra Niaga Sulawesi Sigap Salurkan Bantuan Untuk Korban Terdampak Bencana Longsor Toraja
• Pertamina Beri Sanksi ke Arie Febriant Gegara Meludah
• Pertamina Patra Niaga Sulawesi Berikan Santunan Anak Yatim, Gandeng BAZNAS untuk Pengumpulan Zakat Kolektif
• Pertamina Patra Niaga Sulawesi Bersama BPH Migas Pastikan Kesiapan Sarfas BBM & LPG Jelang Idul Fitri 1445 H

Mengantisipasi modus tersebut, Pertamina menggandeng lembaga independen. Auditor dari lembaga independen akan menyamar sebagai konsumen biasa ke SPBU-SPBU Pertamina.

"Kita kerja sama dengan lembaga independen, auditor mereka jadi mystery guest yang datang ke SPBU. Pada saat auditor datang memeriksa, baik itu operator atau pekerja SPBU tidak mengenali orang itu sebagai auditor," tambahnya.

Wianda menyebut perseroan tidak akan segan untuk memutus hubungan dagang dengan SPBU yang terbukti curang.

"Kita serius menindaklanjuti keluhan konsumen. Kita lakukan pemutusan hubungan usaha, kita tidak main-main dengan yang sifatnya kriminalitas. Kita cek terus, jangan sampai hak konsumen dikorbankan," tukasnya. (p/mk)