Pokdarwis Kampong Lappara, gelar Festival Kampong Lappara II, untuk Kenalkan Budaya Daerah.

By Ahmad Rajendra


Nusakini.com--Sinjai--Sekelompok pemuda di Dusun Bonto, Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, yang tergabung dalam Kelompok Pemuda Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampong Lappara, kembali menggelar event tahunan, Festival Kampong Lappara II. Kegiatan yang dilaksanakan di Kampong Lappara, Dusun Bonto ini digelar selama tiga hari, dari 5-7 November 2021, dengan mengusung tema ‘Mengangkat dan Melestarikan Nilai-Nilai Kebudayaan dalam suatu Tirai Tradisi.

Festival Kampong Lappara II, dihadiri oleh berbagai kalangan, baik pemerintah setempat maupun masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, penggiat usaha kecil, pecinta alam dan berbagai komunitas lainnya. Acara dibuka langsung oleh Camat Sinjai Tengah, Muh Jufri. Dalam sambutannya, Muh Jufri, berharap event ini nantinya juga mampu melahirkan generasi yang mencintai budaya, mengenal akan ragam potensi daerah, sehingga dapat lebih mengangkat nama daerah dengan berbagai aksi di tingkat lokal.

Berbagai kegiatan yang dilakukan, tidak lepas dari budaya dan tradisi masyarakat setempat. diawali dengan barazanji, sebuah ritual shalawat yang sangat dipertahankan oleh masyarakat Kampong Lappara. Barazanji ini diisi oleh para tokoh masyarakat dan tokoh agama. . Hadir memimpin barazanji dan doa bersama, pada malam pertama kegiatan, yaitu tokoh agama dari Desa Kompang AGH Puang Arafah.

Dalam rangkaian kegiatan, panitia menyisipkan berbagai permainan traditional, seperti engrang, tarik tambang, dan berbagai permainan traditional lainnya untuk mengajak pengunjung dan masyarakat bergembira bersama, mengenang masa kecil melalui permainan traditional, sekaligus mengenalkan ragam permainan traditional kepada milenial di desa tersebut. Ketua Umum Pokdarwis Kampong Lappara, Supardi mengatakan, permainan tradisional ini dikenalkan agar para milenial tidak tergerus dengan efek negatif dari kemajuan teknologi.

Panitia juga menggelar Coffee Talk dengan menghadirkan tiga barista Makassar. Ketiga barista tersebut sekaligus juga pemilik dari kedai Manakopi, Kopilicius, dan Gerobak Kopi Toraja. Dalam talkshow ini, para pembicara membincang, potensi kopi dari Kampong Lappara, yaitu kopi arabika, kopi robusta dan juga kopi liberika, yang saat ini dalam pengembangannya, didampingi oleh Dompet Dhuafa Sulsel, yang dikenal sebagai Kopi Kampong Lappara dan mulai dikenal di Indonesia.

Pengunjung yang datang, juga disuguhi diskusi budaya yang dibawakan oleh penyair besar dari Sinjai, Abidin Wakur, sekaligus sebagai founder Komunitas Tobonga. Komunitas Tobonga hadir, dengan teater, sebagai sajian utama pada Festival Kampong Lappara II , selain pembacaan puisi, tari, musik akustik dan musik tradisional gambus, dari pelaku seni Sanggar Kasetangngang di Kampong Lappara. Musik gambus ini dihadirkan guna mengenalkan seni traditional kepada kaum muda, dan juga sebagai upaya untuk terus melestarikan kesenian musik gambus di Kampong Lappara.

“Kami berharap, kegiatan Festival Kampong Lappara II ini, dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, sekaligus sebagai media hiburan. Kampung ini, ada di tepi hutan, jauh dari keramaian. Dengan kegiatan ini, semoga akan ada kreativitas untuk mengangkat potensi-potensi lokal untuk memberi manfaat yang lebih luas lagi. Terima kasih kepada sponsor utama Riran Glow Skincare, pemerintah Desa Kompang Sinjai Tengah, dan juga semua pihak yang turut membantu kesuksesan acara ini. Juga kepada team, kalian luar biasa " Tutup ketua panitia Festival Kampong Lappara II.(rilis)