Surat Bebas Covid -19 Syarat Lintas Kabupaten Di Sulsel

By Abdi Satria


nusakini.com-Makassar-Penanganan covid 19 harus disikapi dan diatasi bersama. Harus ada upaya dilakukan bersama untuk betul-betul selesai. Demikian disampaikan Gubernur Sulsel dalam sambutanya pada pembukaan acara Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah Akuntabilitas Percepatan Penanganan Covid 19 se Sulsel tahun 2020 di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Selasa 30 Juni 2020.

Acara yang dibuka Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah itu hadir Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka, Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe, Kajati Sulsel Dr Firdaus Dewilmar, Kepala Perwakilan BPKP Sulsel, Arman Sahri Harahap, dan Sekprov Sulsel Dr Abdul Hayat Gani. 

Acara yang dirangkaikan dengan penandatangan MoU antara Pemprov dan Kajati Sulsel tentang penanganan kasus hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara diikuti secara virtual Ketua Satgas Korsupgah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dian Patria, walikota, bupati dan unsur forkompinda kabupaten dan kota se Sulsel.

Gubernur Sulsel meminta kepada Walikota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin dan bupati se Sulsel untuk menyusun skenario bersama tentang penerapan surat bebas covid 19 sebagai syarat perlengkapan perjalanan lintas daerah. "Bukan hanya di Bandara. Lintas batas darat juga diberlakukan," jelas Nurdin Abdullah.

Penerapan surat bebas covid 19 bagi pelintas batas daerah itu jelas Nurdin Abdullah untuk percepat pemutusan mata rantai penularan covid 19 di Sulsel.

Menurut Nurdin Abdullah Sulsel mampu menghemat anggaran penanganan vovid 19. Dari 500 miliar rupiah jumlah anggaran percepatan penanganan covid 19 yang disepakati bersama DPRD baru 146 miliar rupiah yang telah digunakan.

Dijelaskan, penghematan anggaran itu karena Pemerintah Sulsel banyak menerima bantuan dari pihak ketiga. 

Menurut peraih penghargaan antikorupsi Bung Hatta Anti-Curruption Award 2017 ini, donasi pihak ketiga itu termasuk 45 ventilator. "Baru dua ventilator yang dipakai. Semua dari sumbangan pihak ketiga," jelasnya. 

Banyaknya sumbangan non APBD itu, katanya, sebagai bukti bahwa penanganan covid di Sulsel dilakukan secara gotong royong.  

"Banyak sekali sumbangan pihak ketiga. Banyak sekali bantuan sembako dari donasi pihak ketiga yang kita sudah salurkan ke seluruh daerah di Sulsel," jelas Bupati Bantaeng periode 2008 - 2018 ini.(rah)