Varian Baru COVID-19 Tersebar di Eropa

By Nad

nusakini.com - Internasional - Strain baru COVID-19 yang pertama kali dideteksi di Afrika Selatan, dilaporkan telah menyebar di Eropa setelah kasus baru mengenai varian dengan infeksi tinggi ini dikonfirmasi di Inggris, Jerman dan Italia pada hari Sabtu (27/11). Penemuan kasus ini membuat beberapa negara di benua tersebut memperketat pengawasan perbatasannya.

Tiga negara tersebut mengikuti Belgia, Belanda, Denmark, dan beberapa negara dan kawasan di luar Afrika Selatan dalam melaporkan kasus atau terduga kasus infeksi dari varian Omicron.

Dua kasus Omicron yang dideteksi di Inggris memiliki hubungan dengan perjalanan ke Afrika Selatan, menurut laporan media melalui pernyataan menteri kesehatan negara tersebut. Di Jerman dan Italia, infeksi dari varian baru ini juga ditemukan dari orang-orang yang melakukan perjalanan ke Afrika Selatan.

Pada hari Jumat (26/11), WHO meminta otoritas negara-negara di seluruh dunia lebih waspada dan mendesak mereka untuk memperketat aturan perjalanan, karena varian Omicron dinyatakan sangat mudah menular.

Perdana Menteri Boris Johnson pada hari Sabtu (27/11) menyatakan langkah-langkah pembatasan akan diimplementasikan untuk mencegah penyebaran varian baru, seperti kewajiban mengenakan masker di toko-toko dan transportasi publik di Inggris.

Selain itu, siapapun yang tiba di Britania Raya perlu melakukan tes PCR dan isolasi mandiri hingga mereka mendapatkan hasil negatif. Empat negara Afrika kemudian dimasukkan ke dalam daftar negara yang dilarang masuk.

Di hari yang sama, Kementerian Dalam Negeri Amerika Serikat menyarankan untuk tidak mengunjungi Afrika Selatan dan tujuh negara lain.

Varian baru ini, pertama kali dilaporkan oleh PBB di Afrika Selatan pada hari Rabu (24/11) dan terkonfirmasi berada di Hong Kong dan Israel, memiliki 32 mutasi, sehingga dikatakan lebih mudah memasuki sel-sel tubuh.