Bakul RINGPASS, Jadikan PKL GBK Agent of Service

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta- Hidup sehat dengan berolahraga ditempat yang nyaman mulai menjadi gaya hidup masyarakat Ibu Kota Jakarta. Kementerian Sekretariat Negara melalui Pengurus Gelora Bung Karno (GBK) tentu tidak ingin menyia–nyiakan hal tersebut dengan mengubah wajah GBK. Stigma banyaknya tindak kriminal dan pedagang kaki lima (PKL) yang semrawut kini dirombak. Hijaunya pepohonan, desain gedung lebih modern, serta PKL yang lebih teratur kini memanjakan dan menambah kenyamanan warga yang berolahraga atau sekadar menghabiskan waktu bersama orang terdekat. 

Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno berupaya untuk menciptakan suasana yang nyaman, dengan menata ulang dan memberdayakan 32 PKL menjadi pedagang gerobak kuliner GBK. Program penataan itu dinamakan Gerobak Kuliner Sebagai Jaring Pengaman Sosial (Bakul RINGPASS). Inovasi yang masuk Top 99 KIPP 2019 ini memberikan dampak yang positif bagi lingkungan GBK dan SDM yang bergabung menjadi bagian dari Gerobak Kuliner. 

Manajemen GBK memberdayakan Koperasi Karyawan GBK sebagai mitra. “Mereka mitra dengan kita menjadi pedagang yang kita sebut sebagai gerobak GBK, sebagian lagi mereka bekerja di kuliner yang kita ciptakan untuk menetap bekerja,” ujar Direktur Utama Pusat Pengelola Komplek GBK Winarto. 

Dirut Pusat Pengelola Komplek GBK Winarto saat mempresentasikan Bakul RINGPASS dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2019 di Kementerian PANRB.

Melalui inovasi Bakul RINGPASS, keberadaan gerobak kuliner GBK sangat membantu dan memudahkan masyarakat dalam memperoleh kebutuhan instan di kawasan olahraga dan multievent, seperti minuman kemasan, kopi siap saji, serta berbagai macam makanan ringan. Bahkan, mereka juga menyediakan top up saldo dan penjualan starter pack kartu cashless parking yang memudahkan para pengguna fasilitas parkir di Kawasan GBK. 

Bakul RINGPASS telah membuat pedagang mendapatkan keuntungan yang besar dan rasa aman tanpa takut adanya penertiban dari Satpol PP. Kini, GBK telah menjadi sarana publik yang nyaman dan aman untuk dikunjungi. 

Mereka tidak hanya diberdayakan sebagai pedagang resmi, tetapi juga menjadi agent of service. Secara sukarela, mereka ikut serta menjaga keamanan, kebersihan, dan pelayanan GBK agar lebih baik. “Upaya ini disambut baik oleh para PKL karena penataan dan pendataan PKL ini juga memberikan dampak positif bagi para pedagang yang selama ini harus berkali-kali keluar masuk ruang Satpol PP, saat ini sudah dapat berdagang dengan aman dan tenang di Kawasan GBK,” pungkas Winarto.(p/ab)