BPS: Nilai Ekspor dan Impor Indonesia Naik

By Admin

nusakini.com--Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan nilai ekspor sebesar 0,88 persen pada Oktober 2016 (mom), atau meningkat 4,60 persen dibandingkan dengan Oktober 2015. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan nilai ekspor Oktober sebesar US$ 12,67 miliar. Jumlahnya meningkat dari realisasi September sebesar US$ 12,56 miliar. 

"Peningkatan ekspor disebabkan oleh kenaikan ekspor non migas," kata Suhariyanto di kantor BPS, Selasa, (15/11).. Ekspor non-migas pada Oktober tercatat sebesar US$ 11,64 miliar. Nilainya naik 1,22 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 11,50 miliar. 

Sementara ekspor migas Oktober tercatat turun 2,85 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai ekspor migas pada Oktober sebesar US$ 1,03 miliar sementara September sebesar US$ 1,06 miliar. 

Suhariyanto mengatakan penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak dan minyak mentah. Ekspor hasil minyak turun sebesar 34,31 persen menjadi US$ 51,9 juta sedangkan ekspor minyak mentah turun 27,70 persen menjadi US$ 309,5 juta. Sementara itu, ekspor gas tercatat naik 20,82 persen menjadi US$ 669,9 juta. 

Volume ekspor migas Oktober terhadap September 2016 untuk minyak mentah turun 31,31 persen. Sementara hasil minyak turun 41,60 persen dan gas naik 2,72 persen. Harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia naik dari US$ 42,17 per barel pada September menjadi US$ 46,64 per barel pada Oktober. 

Suhariyanto mengatakan, secara kumulatif, nilai ekspor pada periode Januari-Oktober 2016 mencapai US$ 117,09 miliar. Nilainya turun 8,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara ekspor kumulatif non migas mencapai US$ 106,36 miliar atau turun 4,65 persen. 

  Sementara impor pada Oktober 2016 tercatat mencapai US$11,47 miliar. Nilainya naik 1,55 persen atau US$ 174,7 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Dibandingkan Oktober tahun lalu, jumlahnya naik 3,27 persen. 

Suhariyanto mengatakan peningkatan terjadi pada impor non migas sebesar US$ 406,6 juta atau 4,27 persen. Sementara impor migas turun US$ 231,9 juta atau 13,13 persen. 

Penurunan impor migas dipicu oleh turunnya nilai impor seluruh komponen migas. Minyak mentah turun 18,58 persen atau US$ 116,5 juta; hasil minyak 11,25 persen atau US$ 112,6 juta; dan gas 2,02 persen atau US$ 2,8 juta. 

Secara kumulatif, nilai impor Januari hingga Oktober 2016 mencapai US$ 110,16 miliar. Jumlahnya turun US$ 8,9 miliar atau 8,61 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan terjadi pada impor gas dan non migas masing-masing sebesar US$ 5,8 miliar atau 27,73 persen dan US$ 3,06 miliar atau 3,12 persen. 

Penurunan impor migas disebabkan oleh turunnya nilai impor minyak mentah sebesar US$ 1,20 miliar atau 17,59 persen. Hasil minyak pun turun US$ 4,3 miliar atau 34,06 persen dan gas turun US$ 349,6 juta atau 21,02 persen. (p/ab)