nusakini.com-Jakarta-Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) menerima kunjungan kerja anggota Komisi V DPRD Propinsi Jawa Barat di kantor Kementerian Agama. Kedatangan anggota DPRD diterima Dirjen PHU, Nizar. Hadir mendampingi, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Muhajirin Yanis. 

Dipimpin Wakil Ketua DPRD Propinsi Jawa Barat, Achmad Ru'yat, rombongan legislatif ini berjumlah 22 orang. Kunjungan mereka untuk membahas pembangunan asrama haji yang berlokasi di Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. 

Dirjen PHU, Nizar, menjelaskan bahwa pembangunan asrama haji di Kabupaten Indramayu perlu dilakukan seiring ditetapkannya Bandara Kertajati di Majalengka sebagai embarkasi pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020. Nizar lalu mengungkap latar belakang dipilihnya Kabupaten Indramayu menjadi lokasi dibangunnya asrama haji. Dia mengaku awalnya Bupati Majalengka menawarkan tanah untuk dibangun asrama haji di kabupatennya. Namun, Ditjen PHU harus membeli tanah tersebut terlebih dahulu. Karena tidak tersedianya anggaran untuk pengadaan tanah, maka hal tersebut urung dilakukan. 

“Kemudian yang merespon cepat adalah Kabupaten Indramayu. Seluruh jajaran, mulai Bupati, Ketua DPRD, Kepala Dinas beserta jajarannya langsung melakukan audiensi dengan kami berharap asrama haji dapat dibangun di Indramayu,” ujar Nizar.

Menurut Nizar, pembangunan asrama haji memang mempersyaratkan ketersediaan lahan yang diatasnamakan Kementerian Agama. Hal inilah yang disanggupi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu dengan melakukan hibah tanah seluas kurang lebih 11 hektar kepada Kementerian Agama. Sehingga, asrama haji diputuskan dapat dibangun di Kabupaten Indramayu. 

Saat ini asrama haji Indramayu masih dalam proses pembangunan. Karenanya, untuk tahun 2020, jemaah haji asal Provinsi Jawa Barat seluruhnya masih akan diberangkatkan dari asrama haji Bekasi, untuk selanjutnya diterbangkan melalui Bandara Kertajati, Majalengka. Hal tersebut tidak menjadi kendala karena waktu yang ditempuh dari asrama haji Bekasi ke Bandara Kertajati relatif singkat. 

“Pak Menteri telah melakukan uji coba, menggunakan bus di jam sibuk, dari asrama haji Bekasi ke Bandara Kertajati. Hanya memakan waktu 1 jam 50 menit,” terang Nizar. 

Di akhir paparannya, Nizar menyampaikan evaluasi singkat berkenaan dengan sarana prasana Bandara Kertajati, yang harapannya dapat ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi bersama dengan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. 

Pertemuan kunjungan kerja ini berlangsung selama 2 jam dan ditutup dengan saling memberikan cinderamata dan foto bersama.(p/ab)