Fokus Cegah Stunting, Puskesmas Didorong Lebih Kreatif

By Abdi Satria


nusakini.com-Semarang-Penurunan kasus stunting (gagal tumbuh) terus menjadi fokus Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang. Salah satu upayanya, menggerakkan Puskesmas dengan menggandeng kader kesehatan desa hingga Rukun Tetangga (RT). 

“Fokus kegiatan pencegahan dimulai sejak remaja putri, ibu hamil dan melahirkan sampai dengan bayi usia dibawah lima tahun,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Ani Rahardjo, usai upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional Tingkat Kabupaten Semarang, di Lapangan Kompleks Pusdik Binmas Polri di Banyubiru, Selasa (12/11).

Menurut Ani, setiap Puskesmas diharuskan merumuskan dan melaksanakan berbagai langkah kreatif untuk mencegah stunting. Antara lain, mengembangkan fungsi posyandu, kelas ibu dan pemberdayaan karang taruna. Selain itu juga mengintensifkan program pemberian tablet tambah darah gratis bagi remaja putri usia Sekolah Menengah Pertama (SMP). 

Meski angka kasus stunting di Kabupaten Semarang tergolong rendah di Jawa Tengah, namun Ani memastikan tetap ada prioritas program untuk mencegah terjadinya kasus baru. 

“Kabupaten Semarang termasuk lima kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki angka stunting rendah. Namun pencegahan terjadinya kasus baru tetap mendapatkan prioritas,” ungkapnya. 

Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha yang menjadi inspektur upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional juga mengingatkan pencegahan stunting masih menjadi agenda utama program kesehatan nasional. 

“Dua isu kesehatan utama yang harus diselesaikan terkait membangun sumber daya manusia yang berkualitas yaitu stunting dan jaminan kesehatan nasional,” katanya mengutip sambutan tertulis Menteri Kesehatan RI. 

Ngesti juga mengimbau jajaran kesehatan dan masyarakat untuk bersatu mendukung program pencegahan terjadinya kasus stunting di Kabupaten Semarang. Sehingga angka kasus dapat terus ditekan setiap tahun. 

Peringatan Hari Kesehatan Nasional 2019 juga dimeriahkan pameran berbagai realisasi program inovasi cegah stunting oleh 26 pengelola Puskesmas. Wabup Ngesti Nugraha menyempatkan diri membubuhkan tanda tangan dukungan program inovasi di stand Puskesmas Ambarawa. 

Pada acara itu pula Wabup menyerahkan penghargaan kepada Sumirah, petugas sanitarian Kabupaten Semarang yang terpilih sebagai sanitarian terbaik tingkat nasional tahun 2019. Selain itu empat perusahaan pelaksana Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) juga diganjar penghargaan. Wabup juga menyerahkan sertifikat reakreditasi dari komisi akreditasi Puskesmas dan FKTP Kementerian Kesehatan RI kepada lima Puskesmas yang dinyatakan lulus tahap reakreditasi 2019. Kelimanya adalah Puskesmas Sumowono, Ungaran, Tengaran, Lerep, dan Susukan.(p/ab)