Menhub Budi Karya Fokus Percepat Konektivitas Dukung Pariwisata dan Logistik

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta- Seusai dilantik kembali menjadi Menteri Perhubungan oleh Presiden RI Joko Widodo, Budi Karya Sumadi memastikan akan fokus untuk mendukung konektivitas transportasi yang terhubung dengan sektor pariwisata, dan logistik. Hal tersebut disampaikan dalam acara penyambutan dan arahan Menteri Perhubungan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10). 

“Presiden memberikan perintah yang simple namun tidak mudah mengerjakannya. Presiden mengatakan infrastruktur masih menjadi prioritas untuk dilanjutkan. Yang membedakan kedepan kita akan lebih fokus membuat prioritas di mana saja yang harus dibangun, di mana saja yang harus di-care," kata Menhub Budi. 

Untuk itu, Menhub menjelaskan, untuk satu tahun ke depan akan fokus membangun konektivitas transportasi untuk mengembangkan 5 (lima) Destinasi Wisata Super prioritas untuk mewujudkan “Bali Baru” di Indonesia yaitu Mandalika, Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur dan Manado (Likupang). 

“Pemerintah telah menetapkan 5 Destinasi Pariwisata Super prioritas yang akan dijadikan sebagai ‘Bali Baru’. Untuk itu perlu dibangun berbagai infrastruktur dan fasilitas transportasi seperti bandara, pelabuhan, dan aksesibilitas. Tugas yang diberikan presiden itu ketat, kalau sekarang diukur kegiatan itu akan memberikan dampak yang baik atau tidak bagi masyarakat jadi semua harus terukur,” jelasnya. 

Kementerian Perhubungan juga fokus mewujudkan konektivitas transpotasi untuk mendukung logistik. Ia mengatakan, akan mengintensifkan Pelabuhan-pelabuhan seperti Tanjung Priok agar arus bongkar muat (troughput) peti kemas semakin meningkat. Tujuannya agar semakin besar kapal yang datang, sehingga semakin ekonomis. Diharapkan indeks logistic, angka ekspor dan devisa bisa meningkat, namun biayanya semakin ekonomis atau turun. 

“Intinya Bapak Presiden meminta kami untuk memastikan apa yang kita bangun dan kembangkan itu bisa “delivered” atau dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Tentunya untuk mewujudkan itu, kami tidak bisa bekerja sendiri. Perlu kolaborasi dengan berbagai mitra kerja dan melibatkan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur transportasi,” ujar Menhub. (p/ab)