Inovasi Bidang Kesehatan dan Ilmu Pengetahuan Unjuk Gigi Pada KIPP Hari Ketiga

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Memasuki hari ketiga presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP), sembilan inovasi diperkenalkan oleh lima instansi pemerintah. Kali ini giliran inovasi di bidang kesehatan dan ilmu pengetahuan yang unjuk gigi di hadapan Tim Panel Independen (TPI). 

Presentasi dan Wawancara KIPP 2020 hari ketiga dimulai oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dengan dua inovasi. Inovasi yang pertama adalah Aplikasi Internet Reactor Laboratory sebagai Media Pembelajaran Fisika Reaktor atau Api Rela Membara. Api Rela Membara merupakan karya Pusat Sains dan Teknologi Akselerator yang diperuntukkan layanan media pembelajaran praktikum fisika jarak jauh menggunakan jaringan internet dan video conference. Inovasi ini dikembangkan dengan konsep layanan internet reactor laboratory (IRL) agar mudah diakses oleh perguruan tinggi dari seluruh nusantara. 

Samarium untuk Terapi Paliatif Kanker atau SUNTik merupakan inovasi kedua dari BATAN. SUNTik dikembangkan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka. Inovasi ini bertujuan menyediakan samarium-153-EDTMP yang aman, efektif, berkualitas, dan terjangkau guna meningkatkan pemanfaatannya untuk layanan terapi pereda nyeri kanker. Samarium-153-EDTMP merupakan alternatif pengganti morfin yang potensial untuk meredakan nyeri kanker yang telah menyebar ke tulang.

  Empat inovasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melanjutkan presentasi dan wawancara sesi pertama. Tiga diantara empat inovasi tersebut merupakan inovasi bidang kesehatan. Inovasi pertama adalah Kampung Tersenyum dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. Kampung Tersenyum bertujuan agar masyarakat tidak lagi menggunakan minyak jelantah sampai habis karena dapat menimbulkan beragam penyakit. 

“Limbah domestik yang cukup banyak adalah minyak goreng atau minyak jelantah. Persoalannya minyak gorengnya diapakan? Yang terjadi selama ini dibuang ke septic tank, dibuang ke saluran drainase, atau dipakai terus-menerus yang tentunya tidak sehat,” ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada sesi wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020, secara virtual, Rabu (01/07). Menurut Anies, inovasi ini juga untuk mengendalikan pencemaran dari minyak jelantah sehingga dapat terkelola dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. 

Inovasi berikutnya datang dari RSUD Tarakan dengan nama Bunga Tanjung (Pusat Pelayanan Terpadu Kekerasan Perempuan dan Anak). Salah satu tujuan inovasi Bunga Tanjung adalah memberikan akses kepada perempuan dan anak yang mengalami kasus kekerasan mendapatkan pelayanan yang komprehensif dan terintegrasi dari aspek medis maupun aspek lain yang terdapat pada lintas sektor/lembaga terkait. 

Puskesmas Kecamatan Senen memperkenalkan inovasi Jamu Manis atau Ajak Masyarakat Untuk Mandiri Hidup Sehat. Inovasi Jamu Manis menjadi terobosan untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam menemukan lima masalah kesehatan prioritas yang selama ini menjadi fenomena “gunung es” di wilayah Senen. Hipertensi, diabetes melitus, gangguan jiwa, kehamilan berisiko, serta TBC banyak terjadi di masyarakat namun sedikit yang ditemukan oleh petugas kesehatan. Sehingga keterlibatan masyarakat sangat penting untuk mengatasi hal tersebut. 

Inovasi terakhir dari DKI Jakarta adalah Kader Peduli Luka Dan Perawatan Luka Diabet Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo atau KPK Peluk Kebo. Inovasi yang dikembangkan oleh Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo ini merupakan salah satu dari 15 finalis kelompok khusus. Sebelum inovasi ini dibangun tahun 2015, perawatan luka adalah layanan yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan menengah ke atas, karena mahalnya biaya perawatan setiap kali pasien datang ke klinik atau fasilitas kesehatan penyedianya. Kini dengan KPK Peluk Kebo, layanan kesehatan bagi masyarakat menengah ke bawah hingga masyarakat dengan keterbatasan fisik dan finansial semakin dekat. 

Sesi kedua tahap presentasi dan wawancara dimulai dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dengan inovasi Library Cafe. Library Cafe (LC) merupakan tempat berbagi pengetahuan, memadukan perpustakaan dengan kedai kopi yang diilhami dari konsep knowledge café, community of practice (COP), dan aspek penting knowledge management yaitu people, process, technology yang dikembangkan oleh BPKP dengan tujuan untuk membudayakan berbagi pengetahuan. 

“Library Cafe di BPKP ini mengusung listen, learn, and share your experience while connecting with others. Jadi intinya berbagi pengetahuan,” ujar Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan M. Yusuf Ateh. 

Badan Pusat Statistik (BPS) melanjutkan presentasi dan wawancara dengan inovasi Bikin Asik. Bikin Asik merupakan kependekan dari Jambi Terkini Dalam Aplikasi Statistik. Inovasi ini menggunakan aplikasi berbasis android/iOS bernama Statistik Jambi Terkini. Dengan inovasi ini pengguna dapat mengakses data terkini yang lebih cepat, murah, mudah, dan efektif serta melakukan konsultasi statistik tanpa harus bertemu secara langsung 

Menutup presentasi dan wawancara hari ketiga Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan inovasi Peduli. Peduli atau Pengaduan Kepesertaan Subsidi Listrik merupakan aplikasi yang dibangun untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menyampaikan pengaduan kepesertaan subsidi listrik melalui pengaduan online (Pengaduan Kepesertaan Subsidi Listrik, Peduli) berbasis web (https://subsidi.djk.esdm.go.id) dan juga aplikasi mobile Peduli. (p/ab)