Demi Piala Dunia U-20, IPW Imbau Polri Tidak Berikan Izin Pelaksanaan Pertandingan Liga 1 dan Liga 2

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Ind Police Watch (IPW) mengimbau Polri tidak memberi izin pelaksanaan pertandingan sepakbola Liga 1 dan 2 yang dijadwalkan kembali berlangsung Oktober mendatang. Hal itu diungkapkan Neta Pane, Ketua Presidium IPW dalam rilisnya kepada nusakini.com, Kamis (24/9). Menurut Neta, dengan tidak memberikan izin, Polri akan menyelamatkan pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun depan. 

Seperti diketahui, PT Liga Indoenesia Baru sudah menetapkan semua pertandingan akan berlangsung di Pulau Jawa. Termasuk pertandingan yang melibatkan enam klub luar Pulau Jawa yakni Persiraja Banda Aceh, Barito Putra, Borneo FC, Bali United, PSM Makassar dan Persipura Jayapura. Mereka akan bermarkas di Yogyakarta. Sementara Liga 2 yang memakai sistem home tournament digelar pada empat kota, edan, Riau, Lampung dan Cilacap.

Menurut Neta, pihaknya punya dua alasan mengapa mengeluarkan imbauan ini. Pertama, inskruksi Presiden Jokowi yang menegaskan, masalah kesehatan dan kemanusian lebih diutamakan, ketimbang masalah ekonomi. Kedua, maklumat Kapolri Jenderal Idham Aziz tentang semboyan “Salus Populi Suprema Lex Esto” yaitu Keselamatan Rakyat Merupakan Hukum Tertinggi".

Jika Liga 1 dan 2 tetap digelar dikhawatirkan akan banyak melahirkan klaster baru. Tentunya ini bertolak belakang pada sikap semua kepala daerah, yang sudah memberi instruksi kepada bawahannya, untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat. "

Jika, LIB dan PSSI tetap bandel menggelar kompetisi, dan melahirkan klaster-klaster baru penyebaran Covid-19 di Jogjakarta dan sekitarnya," tegas Neta. 

Neta menambahkan, FIFA sebagai otoritas sepakbola tertinggi pasti akan mempertimbangkan, apakah Indonesia masih pantas menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 atau tidak. Padahal Piala Dunia U20 itu dijadwalkan pada 20 Mei – 14 Juni 2021, diikuti 24 negara.

"Jika Liga 1 dan 2 tetap digulirkan. Siapa yang menjamin protokol Covid-19 dijalankan oleh masing-masing penyelenggara? Siapa yang menjamin, suporter tidak datang ke sekitar stadion? Siapa yang menjamin, jika pemain dan ofisial klub yang datang dari luar Jogja, tidak membawa virus Covid-19?" 

Dimata IPW, Indikasi klaster-klaster baru di kota besar, semakin mewabah sudah terlihat. Even sepakbola, sangat mudah terindikasi pandemik. Karena, masyarakat sepakbola Indonesia, cenderung tidak disiplin, dan sulit diatur.

Jika, Liga 1 dan 2 tetap digulirkan, dan klaster Covid-19 semakin meningkat, khususnya di kota Jogjakarta.   Bukan mustahil FIFA akan menunda atau membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Sebab FIFA menilai PSSI dan Pemerintah dianggap lengah dan tidak peduli dengan pandemik Covid-19. Bukan mustahil pula ke 23 negara yang lolos ke Piala Dunia U-20 tahun 2021 akan menolak bermain di Indonesia. Sebab Pemerintah Indonesia dinilai tidak mampu menurunkan penyebaran virus pandemik.  

Apalagi sampai hari ini, tingkat kematian bertambah. Kenaikan yang terkena Covid-19 di Indonesia juga semakin besar. Saat ini saja, 59 negara telah "melockdown" Indonesia karena melonjaknya angka Covid-19 dan penyebaran virus seakan tidak bisa dikendalikan.

"Jadi, lebih baik Polri melakukan pencegahan untuk tidak memberi ijin kepada Liga 1 dan 2. Tujuannya agar Piala Dunia U-20 bisa diselamatkan dan berlangsung di Indonesia yang diikuti 23 negara. Daripada, dibatalkan FIFA, karena pemerintah Indonesia, tak mampu mengendalikan pandemik Covid-19," pungkas Neta. (r/ab)