Ini Kategori Daerah yang Diberlakukan BBM Satu Harga

By Admin

Direktur Pertamina Dwi Soetjipto 

nusakini.com - PT Pertamina (Persero) akan memprioritaskan daerah terluar, daerah terpencil, dan daerah pemekaran untuk penerapan Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga pada 1 Januari 2017. Dalam hal ini, Pertamina akan menambah lembaga penyalur ke daerah-daerah tersebut.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto membenarkan Pertamina akan menambahkan lembaga penyalur ke daerah-daerah terluar, terpencil, dan pemekaran secara bertahap sesuai dengan arahan pemerintah dalam Peraturan Menteri Nomor 36 Tahun 2016. 

Adapun Peraturan Menteri Nomor 36 Tahun 2016 itu tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan Secara Nasional yang menyebutkan pemberlakukan BBM satu harga di seluruh Indonesia dimulai 1 Januari 2017.

"Jadi yang menjadi perhatian adalah daerah-daerah terluar. Daerah-daerah dan pulau-pulau terpencil," kata Dwi, seperti diberitakan Senin (21/11/2016). 

Menurutnya Indonesia merupakan negara yang luas dan terdiri dari kepulauan. Karena itu, Pertamina akan memulainya dengan menambahkan secara bertahap agen-agen penyalur resmi Pertamina. 

Mantan Direktur Utama Semen Indonesia memberi contoh seperti di Papua. Satu kabupaten di Papua memiliki luasan yang sangat besar. Untuk mempersempit lingkup pengecer dalam memperoleh marjin maka perusahaan pelat merah tersebut akan menambahkan agen-agen penyalur. Sehingga harga BBM disana tidak tinggi seperti saat ini. 

"Seperti di Papua, kan per kabupaten baru ada satu penyalur atau dua penyalur, harusnya kabupaten luas penyalurnya banyak. Jadi harus diperbanyak. Sehingga pengecer itu tidak terlalu besar," jelas Dwi. 

Sementara saat ditanyai tentang target perseroan dalam menurunkan harga BBM, Dwi menjelaskan, Pertamina belum bisa menargetkan dapat menurunkan harga BBM berapa besar. Pada 2017 Pertamina akan lebih memfokuskan dalam hal infrastruktur dan pola distribusi agar harga tidak tinggi. 

"Kalau sekarang kita fokus bagaimana ini terimplemnetasi. Pola distribusi ke situ, infrastrukturnya sepert siapa, lembaga penyalurnya ada. Itu yang akan kita fokuskan sampai 2017," pungkas dia. (p/mk)