Menag: Perempuan itu Jantung Perlawanan Korupsi

By Admin

nusakini.com--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menilai bahwa perempuan berperan strategis dalam pemberantasan korupsi. Bahkan, perempuan adalah jantung perlawanan terhadap korupsi. 

“Perempuan perannya sangat luar biasa. Ada ungkapan klasik; Perempuan adalah sekolah yang utama dan paling utama. Setiap anak mendapatkan pengetahuan pertama dari ibunya. Karenanya, saya menyatakan bahwa perempuan itu jantung perlawanan terhadap korupsi. Perempunan adalah ibu peradaban. Karena semua kita, dididik oleh perempuan” terang Menag pada acara Sosialisasi Program Pencegahan Korupsi. 

Bersamaan kegiatan ini, dilakukan juga Training of Trainer (ToT): Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). Kegiatan yang mengangkat tema: "Pencegahan Korupsi Berbasis Keluarga" ini diselenggarakan Itjen Kemenag bekerja sama dengan KPK dan Kedutaan Besar Australia melalui Australia Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2). 

Menag melihat, peran yang luar biasa dari seorang perempuan dalam keluarga, sangat membantu dalam upaya pencegahan korupsi. Karenanya, bangsa ini perlu mengoptimalkan peran perempuan. 

Menag berharap, para peserta ToT SPAK mampu menjalankan perannya sebagai agen perubahan. "Kita ingin melakukan pencegahan korupsi berbasis keluarga. Karenanya, memaksimalkan dan mengoptimalkan peran ibu sangat efektif dan efisien. Semoga para peserta. Setelah ToT ini, mampu menjadi virus positif di diri, keluarga dan lingkungannya,” harap Menag. 

“Ini adalah salah satu inovasi positif yang dilakukan DWP untuk Negara ini,” sambung Menag. 

Sebelumnya, Irjen Kemenag M Nur Kholis Setiawan melaporkan, Sosialisasi dan ToT diikuti 110 peserta, dari DWP Kemenag pusat dan para ketua DWP Kemenag wilayah. 

“Sosialisasi ini dihadiri para istri pejabat eselon 1, istri Kakanwil Kemenag, pengurus DWP Kemenag pusat dan staf Itjen. Semoga dari pelatihan ini, muncul kader anti korupsi dan basisnya melalui keluarga. Keluarga sangat penting, karena menjadi ruang pendidikan pertama bagi putra-putri kita. Dalam keluarga pula, kita bisa saling ingatkan,” terang Irjen. 

DWP Kemenag telah mempunyai 64 kader SPAK. Mereka adalah kader yang telah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan KPK. (p/ab)