PEPI selenggarakan Ujian CAT Online Virtual

By Admin


nusakini.com - Inneke Kusumawaty Kepala Bidang Penyelenggaraan Pendidikan menyatakan bahwa penerimaan Mahasiswa Baru Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) pada tahun ini mrupakan yang kedua kalinya. PMB PEPI pertama kali diselenggarakan di Polbangtan Bogor. Menghadapi pandemi Covid-19, PEPI dalam PMB memiliki beberapa strategi. Calon Mahasiswa Baru (camaba) PEPI tetap mengikuti Ujian Computer Assisted Test (CAT) yang dilakukan secara online dan virtual kediaman masing masing, Selasa (30/06). 

“PEPI akan melakukan ujian CAT secara online dan Virtual pada tanggal 4 Juli 2020, sebanyak 145 calon mahasiswa baru nantinya akan melaksanan ujian dari daerah asal masing-masing dengan metode ujian aplikasi yang cocok pada saat pandemik covid 19”, Ujarnya saat menggunjugi Kampus PEPI.

 Saat ini PEPI yang baru memasuki PMB ke-2 saat ini, memiliki terobosan dengan menggunakan aplikasi Ujian CAT Online Virtual. Dalam upaya mendukung kebijakan Kementerian Pertanian, maka Pendidikan Tinggi Vokasi Lingkup Kementerian Pertanian berkomitmen untuk mempersiapkan lulusan yang kompeten dan memiliki daya saing serta berjiwa enterpreneur. 

“Diharapkan lulusan tersebut, diperlukan upaya yang terstruktur dan sistematis dimulai dengan penerimaan mahasiswa baru Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia. Guna mendapatkan mahasiswa yang berminat pada bidang pertanian dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan, maka diperlukan petunjuk pelaksanaan seleksi CAT Virtual Penerimaan Calon Mahasiswa Baru (Camaba) jalur umum dan kerjasama Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia”, ujar Inneke.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi yang hadir sebagai salah satu narasumber pada seminar ini menuturkan pembangunan SDM juga menjadi salah satu program prioritas Kementan. Hal ini sejalan dengan pembangunan SDM yang menjadi visi misi Presiden. 

Dan inilah yang membuat kita terus berupaya menghadirkan petani milenial. “Kementan fokus mempercepat regenerasi petani ini, salah satunya melalui pendidikan vokasi. Dari pendidikan vokasi ini akan mendorong lahirnya petani milenial yang entrepreneurship,” ujar Dedi. 

Selain itu, Dedi juga menambahkan peran pendidikan vokasi sangat dibutuhkan dalam meregenerasi petani, khususnya untuk mencetak petani milenial. “Kementan juga memiliki sejumlah Politeknik pertanian yang bisa mencetak para alumni yang betul-betul job seeker maupun job creator. Sehingga nantinya diharapkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan rekan-rekannya yang lain”. tambah Dedi.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan dalam Indonesian Agriculture Forum 2020 melalui video conference, Pendidikan vokasi telah dituntun dengan era yang baru. Saat ini pendidikan vokasi menjadi jawaban karena sekarang tidak hanya mengajarkan keterampilan dalam pendekatan intelektual tetapi juga sekaligus menyatukan sistem intelektual dengan manajemen orientasi seperti lapangan, dan praktis

Dengan semua pendekatan yang diberikan dari pendidikan vokasi ini SYL yakin pertanian Indonesia akan jauh lebih maju dari negara lainnya. “Pertanian di Indonesia menjanjikan kehidupan yang lebih baik. Sebab, sebagai negara tropis, pertanian Indonesia memiliki komoditas yang tidak dimiliki negara lain”, tegas Mentan Syahrul. (drea)