Profile

Agustadi Sasongko Purnomo

Tempat Lahir : Surabaya, Jawa Timur

Tanggal Lahir : 06/08/1952


Description

Lahir di Surabaya pada 6 Agustus 1952, Agustadi Sasongko Purnomo menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat periode 2007 - 2009 dan dikenal memiliki banyak dukungan dari kalangan petinggi politik Indonesia, seperti Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono sendiri. Purnomo mengikuti pendidikan Akademi Militer angkatan 1974 dan berhasil menjadi lulusan terbaik dengan predikat Ad Makayasa. Ia kemudian mengikuti berbagai pendidikan kemiliteran seperti Sussarcab, Sus Staf Pur, dan Seskoad/1995. Jendral kelahiran kota Surabaya ini mengawali karirnya dalam militer dengan menjadi Danton Tiga/A Yonif Linud 305/17/I/K. Dengan pribadi ulet dan senang bekerja keras, karir Purnomo menanjak dengan cepat sebagai Wasops Kasdam I/BB. Keterlibatan suami Diana Wahyuni dalam dunia politik dimulai saat Agustadi Purnomo ditunjuk sebagai wakil Fraksi ABRI dalam DPR periode 1992 - 1997 dan terpilih kembali untuk periode berikutnya pada 1997-1999. Seiring menguatnya karir bidang politik, demikian pula karir militer perwira tinggi kelahiran 1952 ini. Beberapa jabatan puncak dalam tubuh organisasi militer Indonesia pernah diampu Purnomo seperti Pati Mabes TNI-AD, Kasdam XVII/Trikora, Pangdivif 2/Kostrad, Pangdam XVI/Pattimura dan Pangdam Jaya. Tidak heran jika nama perwira TNI yang dikenal tegas dan tidak ragu dalam mengambil keputusan ini kemudian masuk dalam jajaran nama Sesmenko Polhukam. Pengalaman lapangan jualah yang turut mengasah karakter kepemimpinan dan ketegasannya dalam membuat keputusan. Pernah dikirim ke hampir segenap penjuru Indonesia, nama Agustadi Purnomo tercatat dalam banyak operasi militer penting di Indonesia seperti Operasi Seroja 1975, Operasi Pamungkas 1978, Operasi Kikis 1981, Operasi Kilat 1983 (semua wilayah operasi berlangsung di Timor-Timur sebelum berpisah dri Indonesia), Operasi Jaring Merah I-IV 1991-1994 (wilayah operasi Aceh), dan Operasi Nuri 01 2001 (wilayah operasi Irian Barat). Sedemian banyak asam garam dunia militer yang telah dirasakan Purnomo bukan tidak diakui oleh para petinggi militer lain di Indonesia. Prestasi dan pengabdian alumnus AKMIL tersebut membawa namanya berjejer dengan Letjen Sjafrie Sjamsoeddin dan Letjen George Toisutta serta empat nama petinggi militer lain untuk dicalonkan sebagai Kepala TNI-AD. Akhirnya, asam garam Agustadi Sasongko Purnomo berhasil meyakinkan pucuk tertinggi pimpinan TNI, Presiden Yudhoyono, untuk melantik dan menggantikan Panglima TNI, Jenderal Djoko Suyanto, sebagai Kepala TNI-AD periode 2007 - 2009.