Kunker ke Garut, , Menag Berkunjung Ke Pondok Al-Musaddadiyah

By Admin

nusakini.com--- Usai menyampaikan bantuan kemanusiaan yang dihimpun keluarga besar Kementerian Agama Jawa Barat bagi warga Kabupaten Garut yang tertimpa musibah bencana alam banjir bandang di Pendopo Pemerintah Kabupaten Garut, Kamis (6/10), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam kunjungan kerjanya berkesempatan melakukan ziarah ke makam pendiri Pondok Pesantren Al-Musaddadiyah, Garut Prof. KH Anwar Musaddad. 

Menag yang tiba di komplek pesantren, disambut pimpinan dan santri pondok pesantrenAl-Musaddadiyah langsung menuju makam KH Anwar Musaddad yang berada di komplek pesantren untuk melakukan tahlilan yang dipimpin KH Asep Saefuddin. 

Pondok Pesantren Al-Musaddadiyah Garut, merupakan salah satu lembaga pendidikan dibawah naungan Yayasan Al-Musaddadiyah Garut, yang sekarang diketuai oleh Prof. Dr. Hj. Ummu Salamah, berlokasi di Komplek Al-Musaddadiyah Jayaraga Tarogong Kidul Garut, berdiri pada tahun 1990 dan dirikan oleh KH. Anwar Musaddad, salah seorang ulama besar yang lahir di Jawa Barat, rektor pertama IAIN (UIN) Sunan Gunung Djati Bnndung. 

Sepeninggal beliau, tahun 1999, kepemimpinan pondok dilanjutkan oleh putra putrinya, dan saat ini pimpinan pondok dipegang oleh Hj. Yies Sa'diyah dan KH Asep Saefuddin. Ponpes Al-Musaddadiyah hanya menerima santri yang sambil sekolah. Saat ini jumlah santri putra dan putri mencapai kurang lebih 500 santri. 

Setelah selesai tahlilan dan menabur bunga di pusara makam pimpinan pondok pesantren, Menag berksempatan berdialog dengan santri. Kepada santri yang sedang menuntut ilmu, Menag berpesan untuk terus rajin dan tekun belajar menimba ilmu pengetahuan. 

"Belajar yang rajin, jadikan ilmu anak-anaku nanti untuk kemaslahatan bangsa dan ummat," pesan Menag. 

Kepada para santri Menag mengakui kalau dirinya juga adalah santri di pondok meodern Gontor, bahkan satu periode bahkan pernah satu kamar dengan salah satu pimpinan pesantren KH Saiq Abdillah. 

"Kalian harus bangga menjadi santri, karena saya juga pernah menjadi seorang santri, ujar Menag yang disambut tepuk tangan bangga santri. (p/ab)