Memprihatinkan, Ini Wawancara Langsung dengan Korban Banjir Bandang Luwu Utara

By Admin


nusakini.com - Lutra -  Sudah sekitar dua minggu, Korban banjir bandang Luwu Utara (Lutra) Juli 2020 lalu, mendirikan tenda di Kota Masamba. Aksi protes emak emak ini salah satunya karena mereka ingin mempertanyakan soal bantuan yang belum didapatkan hingga saat ini. Padahal menurutnya, rumah mereka rusak parah.

Berikut hasil wawancara salah satu aktivis di Lutra, Jalaluddin Rumi, dengan satu korban banjir yang bernama mama Noval yang berasal dari Kelurahan Bone, Kecamatan Masamba, Lutra. Sebagai informasi, ada 20 KK di Kelurahan Bone yang kondisi rumahnya usak parah.

"Rumah saya awalnya didata rusak berat, tapi berubah jadi rusak sedang. Saat saya tanya kenapa ini berubah. Dijawab tidak tau. Diambil KTP sama KK saya mungkin ada sepuluh kali. Jadi setelah diambil KTP sama KK sekarang itu rumah saya kategori rusak sedang/tertimbun," kata mama Noval dalam video wawancara tersebut, yang dikutip, Selasa (21/12/2021).

"Jadi itu hari kita (emak emak) pergi demo, Bupati dan semua tak ada ditempat. Dan demo kedua, wakil bupati dan kepala dinas ada, tapi tak mau ketemui kita. Kita tidak dilayani,"lanjut mama Noval.

“Demo ketiga, akhirnya setelah kita paksa, kita diajak naik diatas bertemu. Menurut Pemda Lutra, rusak sedang dan ringan sudah tidak ada. Lantas saya bertanya bagaimana saya yang ngontrak hampir setahun tak pernah dapat bantuan sama sekali," jelas mama Noval. [Konten dan video Media Partner: dailymakassar.id]

Berikut videonya:

https://youtu.be/PkDrA6zU91U