nusakini.com-- Ditengah situasi ekonomi global yang mengalami perlambatan, masyarakat muslim menghadapi beberapa tantangan seperti masalah pengangguran, teknologi dan juga perkembangan media sosial serta media massa yang sangat pesat. Hal ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat membuka the 12th World Islamic Economic Forum di Plenary Hall, Jakarta Convention Centre, Jakarta pada Selasa (2/8). 

Untuk menjawab tantangan tersebut, lanjutnya, masyarakat muslim mempersiapkan diri dengan membangun fundamental yang kuat. “Jika kita tidak mempersiapkan diri, maka kita akan jauh tertinggal,” katanya. 

• Menkeu Tekankan Pentingnya Inklusivitas Pertumbuhan Ekonomi
• Indonesia Sukses Selenggarakan Forum Ekonomi Islam Dunia ke-12
• Tiga Langkah Agar UMKM Dapat Ikut Stimulasi Pertumbuham Ekonomi
• WIEF Diharapkan Tingkatkan Investasi dan Kurangi Pengangguran
• Indonesia Dapat Jadi Pemain Potensial di Industri Syariah

Menurut Presiden, masyarakat muslim memiliki kekuatan yang besar yaitu demografi yang baik, dan jumlah generasi muda yang besar. Dengan kekuatan tersebut, maka masyarakat muslim harus memberikan pendidikan, baik yang bersifat skill maupun attitude agar mereka siap menghadapi persaingan global. 

“Kita harus melatih generasi muda kita agar mereka mampu bersaing dalam industri global,” katanya. 

Selanjutnya, hal-hal yang menurut Presiden penting untuk ditindaklanjuti adalah menyelesaikan masalah mendasar seperti ketersediaan listrik, air bersih dan transportasi. “Tidak ada jalan pintas, kita harus melakukannya step by step, satu per satu,” jelas Presiden.(p/ab)